Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Atasi Krisis Akibat Covid-19, SBY Harap Pemerintah Alokasikan Dana Tepat Sasaran

Menurut SBY, perekonomian Indonesia pada saat ini belum sekuat Amerika Serikat. Maka, diperlukan langkah yang pandai dalam mengalokasikan anggaran.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap pemerintah mengalokasikan anggaran secara tepat sasaran dengan memperhatikan skala prioritas.

Menurut SBY, perekonomian Indonesia pada saat ini belum sekuat Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan Tiongkok. Maka, diperlukan langkah yang pandai dalam mengalokasikan anggaran.

"Ruang fiskal kita terbatas, tidak cukup, utang masuk. Ini harus pas betul jangan kemana-mana, harus disiplin, mestinya alokasinya untuk stop krisis," ucap SBY saat peluncuran dua bukunya di Puri Cikeas, Jawa Barat, Senin (10/8/2020) malam.

Baca: SBY Terbitkan Dua Buku Berisi Pengalamannya Tangani Krisis

SBY menyebut, anggaran yang ada perlu dialokasikan untuk kebutuhan dunia kesehatan di seluruh tanah air, agar penyebaran virus Covid-19 semakin hari semakin menurun.

"Kedua, sudah banyak pengangguran, alokasikan bantuan sosiak, BLT (bantuan langsung tunai). Itu harus berani mengalokasikan sumber daya yang tepat," papar SBY.

Selain itu, SBY menilai pemerintah perlu mencontoh Tiongkok yang memberikan insentif kepada seluruh UMKM agar tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.

"Yang kira-kira akan PHK besar-besaran dikasih insentif, supaya tidak PHK. Jadi banyak program yang bisa dilakukan agar terjadi kebangkitan ekonomi, terjadi stabilitas ekonomi," papar SBY.

Lebih lanjut SBY mengatakan, pemerintah perlu menunda program-program tidak prioritas pada saat ini, agar anggaran yang ada dapat dimaksimalkan untuk menggerakan perekonomian dan menekan virus Covid-19.

"Nanti setelah ekonomi bergeliat kembali, bangkit kembali, baru dialokasikan untuk yang lain-lain. Jadi tetap disiplin," ucap SBY.

Diketahui, saat pandemi Covid-19, SBY meluncurkan dua yang ditulisnya berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

Buku pertama berjudul 'Dunia Damai Jika Keadilan Tegak, No Justice No Peace' dengan 87 halaman.

Sedangkan buku kedua berjudul 'Pandemi Covid-19, Jangan Ada Yang Dikorbankan, Manusia dan Ekonomi, Keduanya Dapat Diselamatkan' dengan 108 halaman

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved