Selasa, 30 September 2025

''Fishers Center'' Diharapkan Bisa Akhiri Praktik Eksploitatif di Kapal Perikanan

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) membuka fishers' center untuk mengakhiri praktik eksploitatif di kapal perikanan.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Sanusi
Kompas.com/Hadi Maulana
Tim gabungan saat mengevakuasi jasad Hasan Afriandi, WNI yang bekerja di kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118 yang sempat disimpan di freezer karen tewas saat kapal berada di tengah laut. 

"Perdagangan manusia mempengaruhi setiap negara di dunia, baik sebagai negara asal, transit atau tujuan, bahkan kombinasi ketiganya," lanjut Roma.

Implikasi pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan peningkatan perdagangan manusia di laut karena memicu ketidakpastian global.

Melalui proyek SAFE Seas, Plan Indonesia, didukung USDOL membentuk Safe Fishing Alliance (SFA) untuk mendorong rantai pasokan yang adil dan transparan dalam industri perikanan diantara sektor swasta dan pemerintah.

Di tingkat komunitas, SAFE Seas bermitra dengan Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia dengan mendirikan dua fishers' center di Tegal, Jawa Tengah dan Bitung, Sulawesi Utara.

"Fishers' Center bertujuan untuk mengakhiri praktik eksploitatif dan juga meningkatkan pemahaman pekerja di industri perikanan tentang hak-hak kerja dan kondisi kerja yang layak," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved