Senin, 6 Oktober 2025

Dari Balik Penjara, Angelina Sondakh Sulap Pembuangan Puing Jadi Taman Edukasi

Taman Edukasi adalah tempat pembuangan puing. Banyak ditemukan tumpukan bambu hingga besi bekas

Tribunnews/Jeprima
Terpidana kasus korupsi, Angelina Sondakh saat beraktivitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, Jumat (17/7/2020). Selama berada didalam Lapas Pondok Bambu, Angelina Sondakh mengisi waktu kosong dengan menanam sayuran hidroponik dan membaca buku. Tribunnews/Jeprima 

Budidaya sayur-sayuran menggunakan media tanah hingga metode hidroponik juga dilakoni oleh Angie dan sebelas narapidana perempuan "perkasa".

Mereka juga merawat tanaman hias hingga anggrek di tempat khusus yang lebih teduh.

Angie yang menggenakan baju lengan panjang warna merah muda itu sesekali membantu narapidana lain yang tengah asyik merawat bunga anggrek.

Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diterapkan oleh Angie. Memakai masker dan face shield, Angie cekatan mengelap daun bunga anggrek menggunakan kapas yang sebelumnya sudah dibasahi air.

Angie dan Kalapas Herlin mengajak Tribun Network ke tempat budi daya ikan lele. Angie bercerita lele tersebut baru beberapa hari lalu dipanen dan dikonsumsi oleh seluruh penghuni Lapas Pondok Bambu.

"Aku kalau sudah bebas sepertinya jadi petani saja. Di sini sudah belajar menanam sayuran, tanaman hias sampai ternak lele. Pahitnya hidup sudah saya rasakan, kalau cuma dipatil lele mah kecil," kata Angie.

Angie saat ini masih menjalani masa hukuman atas kasus korupsi Wisma Atlet Palembang.

Di tahun 2022 nanti Angie baru bisa bebas dari hukuman yang dijatuhkan majelis hakim.

Sembilan Paket

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pondok Bambu, Herlin Candrawati berbagi pengalamandalam melakukan pembinaan terhadap perempuan, warga binaan di Lapas Kelas II A.

Menurut Herlin, budidaya lele memang baru-baru ini dilakukan dan diajarkan kepada warga binaan.

Hasilnya tak mengecewakan. Puluhan kilogram lele berhasil dibudidayakan.

Keterampilan yang diajarkan di Lapas kelas IIA yang dihuni 373 warga binaan dengan 4 anak bawaan itu, intinya untuk menumbuhkan jiwa kemandirian, meliputi keterampilan, tata boga, salon, merajut, berkebun, dan budidaya lele.

Support Ketua Lapas supaya mereka mengikuti kegiatan binaan maksimal
dan tetap sehat.

"Juga wajib mengikuti ibadah sesuai agama dipeluknya. Pendidikan non formal, pelatihan, dan sebagainya," kata Herlin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved