Virus Corona
Kemenag: Baru 8.085 Pesantren Siap Terima Kedatangan Santri dari Total 28 Ribu Pesantren
Waryono menyebut pesantren yang menerima santri pun mendatangkan mereka secara bertahap.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat per 20 Juli, ada sekitar 8 ribu pesantren yang sudah siap melaksanakan program pendidikan kepada para santrinya di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
"Dari 28 ribu pesantren, baru 8.085 pesantren yang betul-betul bisa siap dan santri untuk kembali ke pesantren. Ini sebagai petunjuk bahwa kami sangat kooperatif dan pesantren-pesantren menaati protokol kesehatan dari pemerintah," kata Direktur Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kemenag, Waryono, dalam Dialog Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (21/7/2020).
Waryono menyebut pesantren yang menerima santri pun mendatangkan mereka secara bertahap.
"Itu ada prioritas untuk menunggu kelepangkapan sarana dan pra sarana," lanjutnya.
Baca: Sudah 34 Orang Santri Pondok Modern Gontor II yang Sembuh, Delapan Positif Covid-19
Itu pulalah mengapa sampai saat ini, dikatakan Waryono, sebanyak 20 ribu pesantren masih belum bisa menerima santri mereka, sebab sarana prasarana terkait protokol kesehatan yang belum memadai.
Di kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Kepala Pelaksanan Harian Bada Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Sarwa Pramana, menyebut jumlah pesantren di Jawa Tengah sebanyak 3.304.
"Jumlah santri semuanya 487.314 santri. Sampai saat ini yang sudah masuk (pesantren) sekitar 221.036 santri," kata Pramana.
Berdasarkan SE Pelaksana Gugus Tugas Jateng, Pramana mengatakan setiap pondok yang mau santringa masuk, harus memenuhi persyaratan protokol kesehatan.
"Pertama harus ada surat keterangan sehat dari Puskesmas. Kedua, pondok pesantren diwajibkan harus membentuk Gugus Tugas. Ketiga, pada saat sebelum pembelajaran masuk, (santri) harus dikarantina 14 hari dulu, sehinhga ruang kelas yang biasanya untuk pembelajaran dipakai untuk tempaf tidur," ujarnya.
Pramana juga mengatakan pengantar santri tidak boleh ikut memasuki area pesantren untuk mencegah penularan Covid-19.
"Sampai hari ini di Jawa Tengah, baru sstu-satunya di Wonogiri (santri) yang ada terpapar Covid-19," pungkasnya.