Kamis, 2 Oktober 2025

POPULER NASIONAL: Angka Kematian akibat Corona di Indonesa | Kata PDIP soal Barter Politik

Simak berita populer nasional Tribunnews pagi ini. Angka kematian akibat corona di Indonesia capai rekor tertinggi.

Wartakota/Nur Ichsan
Petugas pemakaman melakukan prosesi pemakaman jenazah positif Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Selasa (7/4/2020). Di unit ini petugas telah menyiapkan 20 liang lahat bagi pemakaman jenazah positif Covid-19. dari perkembangan kasus Covid-19 Indonesia per 7 April 2020, Terdapat 2738 Kasus, 221 meninggal, dan 204 sembuh. (Warta Kota/Nur Ichsan) 

TRIBUNNEWS.COM - Angka kematian di Indonesia akibat virus corona per Minggu (19/7/2020) mencapai rekor tertinggi.

Hal ini berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.

Sementara itu, politisi PDI Perjuangan (PDIP) buka suara soal isu yang mengatakan adanya barter politik terkait Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo 2020.

Dirangkum Tribunnews, simak berita populer nasional yang bisa Anda baca berikut ini:

Baca: PKS Cari Koalisi untuk Usung Calon Lawan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo

Baca: Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Risma: Semoga Bisa Wujudkan Cita-Citanya

1. Dokter yang terbitkan surat Covid-19 tak tahu Djoko Tjandra buron

Djoko Tjandra.
Djoko Tjandra. (Kompas.com/Danu Kusworo)

Pada 19 Juni 2020, diketahui buron Djoko Tjandra menerima surat bebas Covid-19 dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri bernomor No: Sket Covid-19/1561/VI/2020/Setkes.

Namun ternyata, dokter yang menerbitkan surat bebas Covid-19 tersebut tak mengenal Djoko Tjandra.

Ia bahkan tak tahu Djoko Tjandra merupakan seorang buronan kasus koripsi.

Dokter itu diketahui hanya diperintah oleh Brigjen Pol Prasetijo Utomo yang ketika itu menjabat sebagai Kakorwas PPNS Bareskrim Polri.

Baca selengkapnya di sini >>>

2. Angka kematian di Indonesia akibat virus corona capai rekor tertinggi

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Minggu (24/5/2020). Dalam data yang dihimpun hingga Minggu (24/5/2020) pukul 12.00, korban meninggal akibat pandemi Covid-19 di Indonesia mencapai 1372 orang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan data terbaru terkait virus corona di Indonesia pada Minggu (19/7/2020).

Dari pernyataan tersebut, tambahan kasus Covid-19 terbaru di Indonesia mencapai angka 1.639.

Total kasus hingga saat inipun berjumlah 86.521 orang.

Jumlah kasus virus corona tersebut telah melampaui total kasus di China.

Sementara itu, angka kematian akibat corona di Indonesia per Minggu, mencapai rekor tertinggi.

Baca selengkapnya di sini >>>

3. Irjen Napoleon Bonaparte dicopot terkait kasus Djoko Tjandra

Irjen Pol Drs. Napoleon Bonaparte MSi, Kadiv Hubinter Polri
Irjen Pol Drs. Napoleon Bonaparte MSi, Kadiv Hubinter Polri (Istimewa)

Lagi-lagi seorang perwira polisi dicopot terkait kasus Djoko Tjandra.

Kapolri Jenderal, Pol Idham Aziz, mencopot Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte dari jabatannya.

Kini, Napoleon dimutasi sebagai jabatan analisis Kebijakan Utama Itwasum Polri.

Pencopotan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal Jumat (17/7/2020).

Meski berstatus jenderal bintang dua, tak banyak yang diketahui kinerja dari Irjen Napoleon.

Baca selengkapnya di sini >>>

4. Jokowi diminta turun tangan terkait virus corona

Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengambilan sumpah dan melantik 750 Perwira TNI-Polri Tahun 2020 terdiri dari 457 TNI dan 293 Polri pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dilaksanakan secara virtual (video conference) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/7/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) melakukan pengambilan sumpah dan melantik 750 Perwira TNI-Polri Tahun 2020 terdiri dari 457 TNI dan 293 Polri pada upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang dilaksanakan secara virtual (video conference) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (14/7/2020). TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI (TRIBUNNEWS.COM/PUSPEN TNI)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus turun tangan langsung untuk menghadapi situasi akibat virus corona saat ini.

Hal ini disampaikan oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fajar Junaedi.

Fajar menilai pemerintah telah gagal mempromosikan kesehatan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait Covid-19.

Hal ini, kata Fajar, terlihat dari pernyataan pejabat di awal pandemi.

Termasuk pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang dinilainya meremehkan penyebaran virus corona.

"Sejak awal, telah terjadi kekacauan komunikasi publik yang dilakukan pemerintah. Ini dimulai ketika di masa awal pandemi, pejabat pemerintah 'cengengesan' bahkan 'denial' terhadap ancaman Covid-19," beber dia.

Baca selengkapnya di sini >>>

5. Tanggapan PDIP soal barter politik

Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) berbincang dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan), dalam acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka (kiri) berbincang dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (kanan), dalam acara pengumuman rekomendasi pasangan calon yang diusung PDI-P pada Pilkada Serentak 2020, oleh DPD PDI-P Jateng, Jumat (17/7/2020). Pasangan Gibran-Teguh direkomendasikan oleh DPP PDI-P untuk terjun dalam ajang Pilkada Solo. TRIBUNNEWS/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran (TRIBUN/HO/Tim Komunikasi dan Medsos Gibran)

PDIP memberikan tanggapan soal isu yang mengatakan adanya barter politik terkait Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo 2020.

Ketua DPP PDIP, Sukur H Nababan, menegaskan partainya memilih Gibran bukan karena ia adalah putra presiden.

Namun, berdasarkan hasil tes penjaringan yang dilakukan struktur pengurus partai dari tingkat bawah hingga pusat.

Sukur menjelaskan proses penjaringan sudah dilakukan sejak lama.

Ia pun menuturkan PDIP selalu melihat rekam jejak, ideologi, serta elektabilitas dalam melihat calon kader yang mendaftar.

Baca selengkapnya di sini >>>

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved