POPULER NASIONAL: Angka Kematian akibat Corona di Indonesa | Kata PDIP soal Barter Politik
Simak berita populer nasional Tribunnews pagi ini. Angka kematian akibat corona di Indonesia capai rekor tertinggi.
TRIBUNNEWS.COM - Angka kematian di Indonesia akibat virus corona per Minggu (19/7/2020) mencapai rekor tertinggi.
Hal ini berdasarkan data yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto.
Sementara itu, politisi PDI Perjuangan (PDIP) buka suara soal isu yang mengatakan adanya barter politik terkait Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo 2020.
Dirangkum Tribunnews, simak berita populer nasional yang bisa Anda baca berikut ini:
Baca: PKS Cari Koalisi untuk Usung Calon Lawan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo
Baca: Gibran Maju Pilkada Solo 2020, Risma: Semoga Bisa Wujudkan Cita-Citanya
1. Dokter yang terbitkan surat Covid-19 tak tahu Djoko Tjandra buron

Pada 19 Juni 2020, diketahui buron Djoko Tjandra menerima surat bebas Covid-19 dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri bernomor No: Sket Covid-19/1561/VI/2020/Setkes.
Namun ternyata, dokter yang menerbitkan surat bebas Covid-19 tersebut tak mengenal Djoko Tjandra.
Ia bahkan tak tahu Djoko Tjandra merupakan seorang buronan kasus koripsi.
Dokter itu diketahui hanya diperintah oleh Brigjen Pol Prasetijo Utomo yang ketika itu menjabat sebagai Kakorwas PPNS Bareskrim Polri.
2. Angka kematian di Indonesia akibat virus corona capai rekor tertinggi

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan data terbaru terkait virus corona di Indonesia pada Minggu (19/7/2020).
Dari pernyataan tersebut, tambahan kasus Covid-19 terbaru di Indonesia mencapai angka 1.639.
Total kasus hingga saat inipun berjumlah 86.521 orang.
Jumlah kasus virus corona tersebut telah melampaui total kasus di China.
Sementara itu, angka kematian akibat corona di Indonesia per Minggu, mencapai rekor tertinggi.
3. Irjen Napoleon Bonaparte dicopot terkait kasus Djoko Tjandra

Lagi-lagi seorang perwira polisi dicopot terkait kasus Djoko Tjandra.
Kapolri Jenderal, Pol Idham Aziz, mencopot Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte dari jabatannya.
Kini, Napoleon dimutasi sebagai jabatan analisis Kebijakan Utama Itwasum Polri.
Pencopotan itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan nomor ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal Jumat (17/7/2020).
Meski berstatus jenderal bintang dua, tak banyak yang diketahui kinerja dari Irjen Napoleon.
4. Jokowi diminta turun tangan terkait virus corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus turun tangan langsung untuk menghadapi situasi akibat virus corona saat ini.
Hal ini disampaikan oleh dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fajar Junaedi.
Fajar menilai pemerintah telah gagal mempromosikan kesehatan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait Covid-19.
Hal ini, kata Fajar, terlihat dari pernyataan pejabat di awal pandemi.
Termasuk pernyataan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, yang dinilainya meremehkan penyebaran virus corona.
"Sejak awal, telah terjadi kekacauan komunikasi publik yang dilakukan pemerintah. Ini dimulai ketika di masa awal pandemi, pejabat pemerintah 'cengengesan' bahkan 'denial' terhadap ancaman Covid-19," beber dia.
5. Tanggapan PDIP soal barter politik

PDIP memberikan tanggapan soal isu yang mengatakan adanya barter politik terkait Gibran Rakabuming Raka maju Pilkada Solo 2020.
Ketua DPP PDIP, Sukur H Nababan, menegaskan partainya memilih Gibran bukan karena ia adalah putra presiden.
Namun, berdasarkan hasil tes penjaringan yang dilakukan struktur pengurus partai dari tingkat bawah hingga pusat.
Sukur menjelaskan proses penjaringan sudah dilakukan sejak lama.
Ia pun menuturkan PDIP selalu melihat rekam jejak, ideologi, serta elektabilitas dalam melihat calon kader yang mendaftar.