Pilkada Serentak 2020
Mundur dari Pilkada Sleman, Anak Amien Rais Sebut Sahabatnya Cocok Jadi Kepala Daerah
Mumtaz yang merupakan politikus PAN menilai sahabatnya Danang Wicaksana Sulistya yang merupakan politikus Gerindra, pantas menjadi Bupati Sleman.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais telah mundur dari pencalonan pemilihan bupati Sleman pada Pilkada 2020.
Mumtaz yang merupakan politikus PAN menilai sahabatnya Danang Wicaksana Sulistya yang merupakan politikus Gerindra, pantas menjadi Bupati Sleman.
Alasan Mumtaz menyebut Danang pantas jadi kepala daerah, berawal saat dirinya bertemu dengan Danang di Jakarta dan turut membicarakan Pilkada Sleman.
Baca: Kata Tito soal Perppu Pilkada Sah Jadi UU: Ini Jadi Payung Hukum Pelaksanaan Tahapan Pilkada
“Iya, mas Danang mengontak saya. Ngopi-ngopi yuk. Nah, dari pertemuan dengan sahabat saya itu, munculah diskusi tentang Sleman. Ya arahnya Mas Danang tertarik ikut berkompetisi di Pilkada Sleman,” kata Mumtaz dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Mumtaz menyebut Danang yang berusia muda dapat merebut suara milenial yang cukup besar dan tidak bisa dianggap remeh.
Baca: Golkar Telah Siapkan Calon pada Pilkada 4 Daerah di NTT
"PAN-Gerindra bisa berjalan bersama. PAN sendiri tidak bisa mengusung karena cuma punya 6 kursi. Gerindra pun demikian, hanya 6 kursi di DPRD. Kan syarat bisa mengusung minimal 10 kursi di DPRD,” katanya.
Di sisi lain, Mumtaz menyebut, setelah mundur dari Pilkada Sleman, PAN bagai gadis cantik yang diperebutkan partai lain untuk diajak berkoalisi dalam Pilkada Sleman.
Baca: Kontestan Pilkada Diminta Adu Gagasan dan Tawarkan Solusi Atasi Dampak Covid-19
“Karena seperti ada tradisi, khususnya di Pilkada Sleman, calon yang diusung PAN pasti menang. Itu Sejak 2005 loh. Kalau konteks Sleman, sing enthok PAN sing bakal menang. Makanya, yang mendekati saya juga banyak,” katanya.
Menurutnya, banyak tokoh, elite parpol yang berminat maju di Pilkada Sleman menemui dirinya.
“Semuaya saya temui, pokoknya, pemimpin Sleman harus mampu memakmurkan kampung halaman. Sampai hari ini siapa calonnya, belum putus,” katanya.
“Kebetulan, saya yang akan memutuskan siapa yang PAN dukung untuk Pilkada Sleman. Saya tentunya sangat hati-hati. Saya akan di pertengahan Agustus,” sambungnya.
Mumtaz menyebut ada potensi PAN berkoalisi dengan Gerindra, karena memiliki konsep yang sama dalam menjalankan partai.
"Secara ideologi, kami sejalan. Platform politik partai sejalan, pelaku politik seirama, chemistry-nya seirama. Pusat sampai cabang,” ucapnya.
Sementara Danang menyerahkan semua pencalonan Pilkada Sleman kepada mekanisme partai Gerindra.
“Ya masih berproses. Semoga landing-nya baik,” kata Danang.