Senin, 6 Oktober 2025

Kinerja Menteri Jokowi

Jokowi Jengkel dengan Kinerja Menteri, Sri Mulyani akan Kerja Lebih Keras dan Miliki Sikap Krisis

Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi positif kemarahan Presiden Jokowi kepada para menteri dalam menangani virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi positif kemarahan Presiden Jokowi kepada para menteri dalam menangani virus corona (Covid-19) di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani menanggapi positif kemarahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para menteri dalam menangani virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Menurutnya, jajaran menteri akan terus berbenah dan mempercepat cara kerja dalam situasi saat ini.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Minggu (5/7/2020).

Baca: Komisi III DPR Cecar Jampidsus soal Keterlibatan Dato Sri Tahir dalam Kasus Jiwasraya

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menkeu mengatakan bantuan sosial (bansos) untuk masyarakat terdampak Covid-19 akan diperpanjang hingga Desember.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (Dokumen Biro KLI Kementerian Keuangan)

Baca: Sri Mulyani: Tidak Ada Alasan Lagi Menteri Ngeluh Minim Anggaran

"Ya kita kerja lebih keras, lebih cepat, lebih baik," kata Sri  Mulyani.

"Itu yang diharapkan Bapak Presiden,"  imbuhnya.

Sri Mulyani mengatakan, permintaan Jokowi tersebut merupakan hal yang wajar.

Apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 seperti sekarang memang dituntut untuk memiliki pemahaman mengenai sense of crisis,

Baca: Legislator Golkar Kritik Sri Mulyani Gunakan Pola Lama Hadapi Krisis Ekonomi di Masa Pandemi

Baca: Sri Mulyani Merasa Tak Halangi Anggaran Penanganan Covid-19 di Kemenkes

Sehingga kebijakan yang diambil pemerintah bisa tepat sasaran.

"Kita kan menghadapi krisis. Jadi ya kita memang harus melakukan itu," ujar Sri Mulyani.

"Itu instruksi yang memang seharusnya disampaikan beliau dan bagus untuk kita semuanya."

"Untuk memiliki sense of crisis seperti yang beliau sampaikan," jelasnya.

Jokowi: Ini Suasana Krisis, Jangan Biasa-biasa Saja

Sebelumnya, Presiden Jokowi meluapkan kemarahannya lantaran kinerja para menterinya dalam menangani Covid-19 tidak mengalami kemajuan.

Jokowi meluapkan kejengkelannya itu saat rapat di sidang paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Kamis (18/6/2020) lalu.

Hal ini baru diketahui dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Menurutnya, suasana tiga bulan ke belakang semestinya adalah suasana krisis karena adanya pandemi Covid-19.

Baca: Video Jokowi Marahi Kinerja Menteri Baru Diunggah Setelah 10 Hari, Fahri Hamzah: Apa yang Terjadi?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020). (YouTube Sekretariat Presiden)

Baca: Politikus PDIP: Melihat Gestur Jokowi, Tampaknya Akan Ada Reshuffle Kabinet

Baca: Ancaman Reshuflle Kabinet, Refly Harun Singgung Politik Akomodasi: Jokowi Seolah-olah Tertekan

"Suasana dalam tiga bulan ke belakang ini dan ke depan, mestinya yang ada adalah suasana krisis," tegas Presiden Jokowi.

Jokowi meminta jajarannya memiliki perasaan yang sama, apa yang dilakukan pemerintah itu berdampak besar terhadap kehidupan seluruh warga Indonesia.

"Kita juga semuanya yang ada di sini, sebagai pimpinan, sebagai penanggung jawab, kita yang berada di sini bertangungjawab kepada 267 juta penduduk Indonesia, tolong digaris bawahi," kata Jokowi.

"Dan perasaan itu kita sama ada sense of crisis yang sama," imbuhnya.

Ia juga mengingatkan, Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) telah memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi minus 6-7,6 persen.

Baca: Jengkel saat Singgung Masa Krisis, Jokowi Marahi Para Menteri dengan Nada Tinggi & Beri Ancaman

Baca: Jokowi Ancam Reshuflle, Wasekjen Demokrat: Pemerintah Sedang Banyak Persoalan

Baca: Video Presiden Jokowi Marah Baru Diunggah Setelah 10 Hari, Pihak Istana Beri Alasan, Bersifat Intern

Bahkan, Jokowi menyebutkan data Bank Dunia yang memperkirakan minus 5 persen.

Jokowi mengatakan, sangat berbahaya jika para menterinya menganggap pandemi virus corona sebagai masalah yang normal-normal saja.

"Perasaan ini harus sama, kita harus ngerti ini, jangan biasa-biasa saja, jangan linier, jangan menganggap ini normal," ujar Jokowi.

"Saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," sambungnya.

Lebih lanjut, ia pun menegaskan, para menteri harus kerja luar biasa dalam menangani Covid-19.

"Lha kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali."

"Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary," papar Jokowi.

Baca: Video Jengkelnya Presiden Jokowi Terhadap Para Menteri, Ancam Reshuffle Kabinet, Minta Kerja Cepat

Baca: Luapan Kejengkelan Jokowi Akan Kerja Menteri, Singgung Anggaran Kesehatan Hingga Ancaman Reshuffle

Presiden Joko Widodo meninjau Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, di Gedung Grahadi Surabaya, Kamis, (25/6/2020)
Presiden Jokowi meluapkan kejengkelannya kepada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani virus corona atau Covid-19 di Tanah Air. (Biro Pers Setpres)

Baca: Kecewa Kinerja Menterinya Biasa-biasa Saja, Jokowi Singgung Soal Reshuffle dan Pembubaran Lembaga

Jokowi pun meminta untuk menyamakan perasaan terkait kondisi krisis seperti sekarang. 

Ia menginginkan para menteri di kabinetnya agar tidak ada perbedaan.

"Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya," terang Jokowi.

"Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita, suasananya harus suasana krisis."

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?" ucapnya.

Sementara itu, Jokowi ingin tindakan dan keputusan, kebijakan para menteri harus optimal dalam suasana krisis.

Baca: Jokowi Isyaratkan Reshuffle Kabinet, Ancam Copot Menteri yang Lelet Tangani Dampak Pandemi Corona

Baca: Jokowi Jengkel, Singgung Reshuffle Kabinet Saat Rapat dengan Menterinya

Baca: Soroti Kinerja Menteri Biasa-biasa Saja, Jokowi Singgung Opsi Reshuffle Kabinet

Dia tidak ingin menterinya mengambil kebijakan yang biasa saja dan menganggap sebagai sebuah kenormalan.

Mestinya, untuk para menteri tidak menerapkan kebijakan yang standar pada suasana krisis.

Manajamen dalam situasi krisis, lanjut Jokowi, seharusnya sudah berbeda.

"Kalau perlu kebijakan perppu, ya perppu saya keluarkan. Kalau perlu perpres, ya perpres saya keluarkan," jelasnya.

"Kalau sudah ada peraturan menteri keuangan, keluarkan untuk menangani negara tanggung jawab kita kepada 267 juta rakyat kita."

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ. Ini apa nggak punya perasaan? Suasana krisis," kata Jokowi.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved