Senin, 29 September 2025

Senin Depan, Pimpinan DPR Panggil Komisi VII soal Permintaan Pelibatan CSR

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan rencananya permintaan klarifikasi itu akan digelar Senin (6/7/2020) pekan depan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Rapat Kerja Komisi VIII DPR, Rabu (1/7/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan DPR berencana memanggil pimpinan Komisi VII untuk meminta klarifikasi terkait permintaan pelibatan penyerahan Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan rencananya permintaan klarifikasi itu akan digelar Senin (6/7/2020) pekan depan.

"Kami sudah dengar berita yang berkembang di masyarakat dan juga agak kontroversi soal itu. Oleh karena itu pimpinan DPR pada hari Senin depan akan meminta klarifikasi kepada pimpinan Komisi VII untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada saat rapat tersebut," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Dasco enggan menanggapi lebih jauh soal permintaan Komisi VII DPR dalam program CSR BUMN sebelum meninta klarifikasi.

Ia memastikan agenda klarifikasi tersebut terbuka kepada media.

"Kita belum tahu secara pasti apa yang tejadi pada saat rapat tersebut. Jadi saya belum bisa menilai, belum juga bisa mengeluarkan pernyataan terhadap yang terjadi pada saat tersebut sebelum kita melakukan klarifikasi," ucap Dasco.

Sebelumnya, permintaan CSR itu terjadi saat Komisi VII DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Holding Industri Pertambangan BUMN, yaitu MIND ID, Selasa (30/6/2020).

Sebelum permintaan CSR, RDP tersebut sempat diwarnai ketegangan.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Partai Demokrat, Muhammad Nasir dan Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak yang terlibat dalam perdebatan sengit itu.

Nasir bahkan sampai mengusir Orias Petrus Moedak keluar dari ruang rapat. Tak hanya itu, Muhammad Nasir menyebut tak mau lagi rapat dengan Orias.

Wakil Ketua Komisi VII Alex Noerdin pun sempat menengahi perdebatan tersebut kemudian menskors rapat untuk istirahat sekaligus shalat Ashar.

Setelah itu, semua peserta rapat kembali lagi ke ruang rapat. Namun, Muhammad Nasir hanya kembali sebentar.

Ia kemudian meninggalkan ruang rapat setelah rapat dimulai kembali sekitar 15 menit.

Alex pun membuka kembali rapat dan melanjutkan rapat dengan pembahasan realisasi CSR yang dialokasikan para perusahaan pelat merah ini selama Covid-19.

Padahal, sebelumnya Holding Tambang sedang menjelaskan satu per satu persoalan produksi dan dampak pandemi terhadap penerimaan negara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan