Selasa, 30 September 2025

Kinerja Menteri Jokowi

Respons PKPI Sikapi Kemungkinan Putra Hendropriyono Masuk Dalam Kabinet Jokowi

PKPI menilai saat ini merupakan waktu yang tepat untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet atau reshuffle.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono usai menghadiri Bimbingan Teknis Nasional 2019 PKPI di Hotel Mercure, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2019). 

"Ini saya sudah meminta izin," ujar Tito saat itu.

Baca: Mendagri Tito Karnavian Mengaku Tak Nyaman Singgung Soal Reshuffle Saat Rapat Dengan Komisi II DPR

Dari informasi yang dihimpun, ada beberapa kementerian yang menjadi sorotan Presiden Jokowi.

Informasi lain menyebut ada 11 pos kementerian yang menjadi perhatian khusus presiden.

Meski tidak  diungkap kementerian yang dimaksud, presiden beberapa waktu lalu secara terbuka akan melakukan
perombakan kabinet.

"Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja.Saya jengkelnya di situ. Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" ujar Jokowi tampak meluapkan kemarahannya kepada para menteri di Sidang Kabinet Paripurna yang  digelar di Istana Negara, Kamis (18/6/2020) lalu.

Video kemarahan presiden tersebut kemudian sampai kepada publik setelah dipublikasikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).

Jokowi kemudian menyinggung perihal penyerapan anggaran kementerian.

Baca: Disinggung Isu Reshuffle Kabinet, Tito: Itu Hak Prerogatif Presiden

Satu di antaranya yaitu terkait anggaran kesehatan yang sudah dianggarkan sekitar Rp 75 triliun, namun baru cair sebesar 1,53 persen.

Selain itu, Jokowi juga menyebutkan bahwa penyaluran bantuan sosial serta stimulus UMKM yang belum optimal.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi.

"Asal untuk rakyat, asal untuk negara. Saya pertaruhkan reputasi politik saya," tegas Jokowi.

Kepala Staf Kepresiden Moeldoko menyebut, Presiden Jokowi telah berulang kali memperingatkan para menterinya untuk bekerja lebih keras di masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Akan tetapi, menurut Moeldoko, hasil yang signifikan dari kinerja para menteri belum juga terlihat.

Karena itu, dalam  Sidang Kabinet Paripurna, presiden memberikan peringatan yang lebih keras, bahkan dengan nada
bicara yang meninggi.

"Presiden khawatir para pembantu ada yang merasa saat ini situasi normal. Untuk itu diingatkan. Ini peringatan ke sekian kali," kata Moeldoko.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved