Senin, 6 Oktober 2025

Kinerja Menteri Jokowi

Komentari Kemarahan Jokowi, Sudjiwo Tedjo: Etiskah Presiden Marah di Depan Anak Buah dan Di-publish?

Sudjiwo Tedjo komentari luapan kejengkelan Presiden Jokowi pada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19.

YouTube tvOnenews / TRIBUNNEWS Herudin
Sudjiwo Tedjo komentari luapan kejengkelan Presiden Jokowi pada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19. 

"Pertanyaannya Pak Karni, etiskah presiden marah di depan anak buah dan di-publish? Saya ragu pertanyaan ini ukurannya sudah berbeda. Pada zaman saya masih kecil, ini tidak etis. Memarahi anak buah di depan publik itu sangat tidak etis. Tapi kita fair nggak ke Pak Jokowi pakai tolak ukur ini sementara nilai-nilai sudah berubah," jelas Sudjiwo Tedjo.

Simak video selengkapnya !

Pertaruhkan Reputasi Politik hingga Ancaman Reshuffle

Presiden Jokowi meluapkan kejengkelannya kepada para menteri dan anggota kabinet dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Kamis (18/6/2020).

Bahkan, Jokowi menyebut tak ada kemajuan yang signifikan dari kinerja para menteri terkait penanganan Covid-19.

"Saya harus ngomong apa adanya nggak ada progres yang signifikan, nggak ada," tegas Jokowi.

Dalam pidatonya itu, Jokowi seakan tak bisa menutupi rasa kecewanya kepada para menteri.

Nada bicara Jokowi pun beberapa kali sempat meninggi.

Baca: Jokowi Ancam Lakukan Reshuffle, Politikus PAN: Presiden Merasakan Ada yang Tidak Beres di Kabinet

Dia menilai, saat ini masih banyak para menteri yang bekerja biasa-biasa saja di masa krisis seperti sekarang ini.

"Jangan biasa-biasa saja, jangan menganggap ini normal, bahaya sekali," ujar Jokowi.

Menurut dia, di masa krisis seperti sekarang ini, dibutuhkan kerja keras yang ekstra luar biasa, termasuk dalam pengambilan keputusan atau kebijakan.

"Ini kerjanya memang harus extraordinary, perasaan ini tolong sama."

"Jadi tindakan-tindakan kita, keputusan-keputusan kita, kebijakan-kebijakan kita suasananya adalah harus suasana krisis."

"Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap semua ini kenormalan, apa-apaan ini," tegasnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved