Sabtu, 4 Oktober 2025

Fadli Zon: yang Tidak Stabil Itu Penanganan Covid-19 dan Bidang Ekonomi

Fadli menilai jika reshuffle itu dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak akan mengganggu stabilitas pemerintahan.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti isu reshuffle kabinet yang akhir-akhir ini mengemuka.

Fadli menilai jika reshuffle itu dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak akan mengganggu stabilitas pemerintahan.

Justru, kata Fadli, instabilitas terlihat dalam bidang kesehatan yang menangani Covid-19 serta ekonomi yang terlihat tidak siap menghadapi dampak krisis.

Baca: Soal Kemarahan Jokowi, Fahri Hamzah: Saya Ingin Sekali Presiden Ngomong Begini

"Saya kira pemerintahan sekarang relatif stabil kalau dari sisi politik, yang tidak stabil itu dari sisi penanganan Covid-19 dan dari sisi ekonomi, itu yang tidak stabil," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2020).

Anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan pandemi Covid-19 berdampak kepada ekonomi yang anjlok.

Baca: Fadli Zon: RUU HIP Itu Tidak Dibutuhkan, Sudah Cabut Saja

Menurutnya, presiden harus berpikir sosok yang tepat untuk dapat membantu pemerintah dalam menangani krisis Covid-19.

"Dan masyarakat merasakan ekonomi semakin jeblok, semakin anjlok, kemudian penanganan Covid-19 ini juga seperti tidak berakhir-berakhir, tidak ada ujungnya," ujarnya.

"Mudah-mudahan kalau ada ditempatkan orang-orang yang tepat, orang-orang yang ahli di bidangnya, saya kira itu akan jauh lebih berguna bagi pemerintah untuk menangani berbagai masalah itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung soal reshuffle saat rapat kabinet paripurna di hadapan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada 18 Juni 2020, lalu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengutarakan rasa kecewanya terhadap kinerja para menteri yang dinilai tidak memiliki progres kerja yang signifikan.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat Perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah," kata Jokowi lewat video yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (28/6/2020).

Lebih lanjut, Presiden mengajak para menteri ikut merasakan pengorbanan yang sama terkait krisis kesehatan dan ekonomi yang menimpa Indonesia saat di tengah pandemi Covid-19.

Jokowi menilai, hingga saat ini diperlukan kerja-kerja cepat dalam menyelesaikan masalah yang ada.

Terlebih, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) menyampaikan, bahwa 1-2 hari lalu growth pertumbuhan ekonomi dunia terkontraksi 6, bisa sampai ke 7,6 persen. 6-7,6 persen minusnya. Lalu, Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen.

"Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucap Jokowi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved