Jokowi Minta Negara ASEAN Tugaskan Menterinya Bahas ASEAN Travel Corridor
Jokowi meminta ASEAN mulai membahas ASEAN Travel Corridor untuk percepatan ekonomi yang terpuruk akibat Pandemi Covid-19.
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ASEAN mulai membahas ASEAN Travel Corridor untuk percepatan ekonomi yang terpuruk akibat Pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT ke 39 ASEAN secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (26/6/2020).
"Presiden menyampaikan ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan mengenai Asean travel corridor secara hati-hati terukur dan bertahap. Dimulai dari essential bisnis travel corridor berdasarkan tentunya protokol kesehatan yang ketat," ujar Menlu.
Baca: Pulihkan Ekonomi, Presiden Minta Negara ASEAN Perkuat Konektivitas Barang dan Jasa
Selain penting untuk percepatan ekonomi, ASEAN Travel Koridor juga penting untuk menunjukan arti strategis ASEAN di dunia internasional.
"Presiden mengatakan hendaknya para pemimpin ASEAN segera menugaskan para menteri untuk mulai membahas ASEAN Travel Corridor ini," katanya.
Dalam kesempatan tersebut Presiden juga menyampaikan bahwa konektivitas digital sangatlah penting saat ini. Terutama untuk memfasilitasi e-commerce, e-helath, e-learning, dan lainnya sebagai upaya pemulihan ekonomi di tengah situasi yang sulit karena pandemi Covid-19.
Baca: Jokowi Sebut ASEAN Hadapi Dua Tantangan Besar yang Semakin Berat
"Termasuk perluasan akses bagi UMKM untuk masuk ke platform digital. Selain itu di dalam statement bapak presiden, Indonesia menekankan bahwa penandatanganan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) tahun ini memiliki arti startegis bagi upaya pemulihan ekonomi dan ini juga merupakan momentum bagi penguatan resiliensi ekonomi di kawasan, pasca Covid," katanya.
Sebelumnya pada Kamis pekan lalu Retno memaparkan Indonesia tengah mengkaji kemungkinan menerapkan Travel Bubble dengan sejumlah negara.
Baca: Negara-negara ASEAN Diminta Tingkatkan Solidaritas di Masa Pandemi Covid-19
Travel Bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil
mengontrol virus corona (Covid-19) sepakat untuk membuat koridor perjalanan.
Koridor perjalanan ini akan memudahkan penduduk melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Retno mengatakan sejumlah negara telah memulai diskusi tentang pengaturan Travel Bubble dengan sangat hati-hati dan bertahap. Termasuk Indonesia sedang mengadakan pembicaraan dengan sejumlah negara saat ini.
“Dengan diskusi total tentang isu-isu termasuk ruang lingkup pengaturan, syarat dan ketentuan dan pasti tentang protokol kesehatan,” ungkap Menlu.