Kamis, 2 Oktober 2025

Helikopter MI-17 Jatuh di Kendal, Mengingat Kembali Heli Tipe yang Sama Hilang 8 Bulan di Papua

Kejadian Heli MI-17 jatuh di Kendal mengingatkan kembali pada insiden helikopter yang hilang kontak di tanah Papua pada Juni, 2019 lalu.

Editor: Daryono
Tribun Jateng/Saiful Ma'sum
Petugas mengevakuasi bangkai Helikopter MI-17 milik TNI AD dengan nomor registrasi HA 5141 yang jatuh dan terbakar di lahan kosong sekitar proyek Kawasan Industri Kendal (KIK), Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/6/2020) siang. Kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 13.40 WIB tersebut menyebabkan empat orang crew meninggal dunia dan lima lainnya luka-luka. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan. Tribun Jateng/Saiful Ma'sum 

Dari keterangan warga sekitar, heli tersebut sempat terlihat di sekitar Gunung Mol mauk ke gumpalan kabut tebal.

Di saat bersamaan hujan turun di wilayah tersebut.

Titik lokasi warga melihat heli hanya bisa diakses dengan jalan kaki.

Baca: FAKTA Helikopter MI-17 TNI AD Jatuh di Kendal, Lakukan Misi Latihan Terbang hingga 4 Orang Meninggal

Dari Oksibil ke Bulangkop, bisa ditempuh selama 1 jam berkendaraan dan dari Bulangkop ke Oksop harus berjalan kaki.

12 Jenazah Ditemukan

Masih dari laman yang sama diberitakan Kompas.com, Kamis (13/2/2020), tim evakuasi dari Yonif 751 Raider mendirikan bascamp di dekat lokasi ditemukannya puing-puing yang berada di ketinggian sekitar 12.000 kaki.

Mereka kemudian mendaki pegunungan sekitar 5 jam dari base camp dan tiba di lokasi puing Heli MI-17 pada Jumat (14/2/2020) sekitar pukul 12.30 WIT.

Tim juga berhasil menemukan 12 jenazah korban yang seluruhnya ada di sekitar lokasi kepingan badan helikopter.

"Identitas 9 jenazah bisa kita kenali dari pakaian dan atribut yang mereka kenakan. Sedangkan 3 jenazah lagi masih diperlukan proses identifikasi lebih lanjut," kata Komandan Korem 172/PVY Kolonel Inf TNI Binsar Sianipar, yang juga selaku koordinator evakuasi melalui keterangan tertulis, Jumat siang.

Mengingat kondisi cuaca dan medan yang sangat ekstrem, tim belum bisa melakukan evakuasi jenazah pada Jumat sore.

Lokasi jatuhnya heli berada di tebing cukup curam atau dengan sudut hampir 90 derajat.

Untuk proses evakuasi tersebut tim meminta izin kepada masyarakat sekitar karena lokasi jatuhnya helikopter itu selama ini dianggap sebagai tempat yang sakral.

Proses evakuasi jenazah dilakukan pada Sabtu (15/2/2020).

Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Letkol TNI Dax Sianturi dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/2/2020) mengatakan 12 jenazah sudah tiba di Bandara Oksibil.

Seluruh jenazah berhasil diterbangkan menggunakan 3 unit helikopter.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved