Virus Corona
Achmad Yurianto Sebut New Normal akan Dilakukan Bertahap, Ini Pertimbangan & Indikator Penerapannya
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan, new normal akan dilaksanakan secara bertahap.
Apabila pelaksanaan New Normal telah dipahami oleh masyarakat, maka perlu dilakukan simulasi.
Sebagai contoh, yang disepakati adalah pasar, maka harus dilakukan simulasi bagaimana penerapan protokol kesehatan di sana.
“Apabila simulasi sudah dipahami dan diyakini sudah dilaksanakan, maka New Normal tinggal dilaksanakan."
"Oleh karena itu, kita tidak menganggap bahwa New Normal itu ibarat bendera start untuk sebuah lomba lari semua bergerak bersama-sama, tidak."
"Tapi sangat tergantung epidemiologi daerah dan ini jadi keputusan kepala daerahnya,” tegas Achmad Yurianto.
Baca: Gibran Rakabuming Ubah Restorannya Jadi Cloud Kitchen karena Pandemi Virus Corona & Beri Saran Ini
Baca: Virus Corona Bisa Kalah dengan Garam Dapur? Peneliti Ungkap Fakta yang Sebenarnya
Baca: Gegara Pakai APD saat Jemput PDP Corona yang Kabur, Petugas Medis Malah Nyaris Diamuk Massa

Sementara itu, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan, pemerintah menggunakan berbagai indikator yang berbasis data sebagai landasan ilmiah.
Data pendekatan yang dipakai adalah berdasarkan kriteria epidemologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan sesuai rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Dikutip dari Covid19.go.id, ada 11 indikator utama yang dipakai guna melihat penurunan jumlah kasus selama dua minggu sejak puncak terakhirnya, dengan target lebih dari 50 persen untuk setiap wilayah.
Adapun penurunan angka yang dilihat tersebut adalah berdasarkan dari:
- Jumlah yang meninggal
- Penurunan jumlah kasus positif
- Kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP)
- Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit
- Jumlah pasien sembuh dan selesai pemantauan
- Hasil dari jumlah pemeriksaan laboratorium
Berdasarkan dari pengelolaan data kasus COVID-19 sebagai indikator tersebut, Gugus Tugas mendapatkan hasil di mana terdapat sebanyak 102 wilayah yang dinyatakan aman dan dikelompokkan dalam zona hijau.
Seluruh wilayah tersebut selanjutnya diberikan wewenang untuk melaksanakan kegiatan masyarakat produktif dan aman COVID-19. (*)
(Tribunnews.com/Nuryanti)