Diskusi dengan Para Kepala Daerah Milenial, HIPMI Usul Ruang Lebih Luas untuk Anak Muda
"Saya ini lahir bukan dari piring emas. Bapak saya hanya kepala desa dan saya sekarang bisa menjadi kepala daerah," ujar Maming.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak anak muda yang menemui kesulitan ketika merintis bisnis karena beberapa faktor seperti alasan tidak memiliki pengalaman, galau hingga ketidakberanian dalam mengambil keputusan.
Di acara ngobrol santai secara online melalui virtual zoom "Pemuda Penggerak Kemajuan", Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Mardani H. Maming memaparkan tentang pengalamannya dalam mencapai mimpinya dan kunci sukses sebagai pengusaha.
Maming bercerita, saat dirinya mencalonkan diri sebagai bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan ketika di usia muda, Maming dianggap sebagai anak baru yang belum tahu tentang dunia politik. Sementara, para pesaingnya sudah berpengalaman lama di kancah politik lokal.
Baca: Presiden Perintahkan Prioritas Program Strategis Nasional untuk Pulihkan Ekonomi Akibat Corona
"Semakin saya ditekan karena jiwa anak mudanya, semakin kita mau membuktikan pertaruhan pilkada. Alhamdulillah saya buktikan menjadi pemenang dan periode kedua saya maju lagi dan terpilih kembali jadi bupati. Pembuktian anak muda itu yang penting 'Jemput Mimpimu di Masa Muda'," ujarnya, Jumat (29/5/2020) kemarin.
Dari tantangan tersebut, CEO dari holding company bernama PT Maming 69 dan PT. Batulicin 69 itu menyatakan anak muda sebenarnya bisa lebih hebat dengan pembuktian dirinya yang bisa menjadi bupati selama dua periode dan bahkan bisa menjadi Ketua Umum Apkasi. Pembuktian-pembuktian tersebut sudah disampaikan kepada anak muda.
"Saya ini lahir bukan dari piring emas. Bapak saya hanya kepala desa dan saya sekarang bisa menjadi kepala daerah, bisa menjadi pengusaha nasional dan bisa menjadi Ketua Umum HIPMI berarti menurut saya anak-anak yang lain sama seperti saya," ujarnya.
"Kalau saya juga mempunyai kesempatan seperti itu, menurut saya kawan-kawan pun semuanya mempunyai kesempatan, tinggal kapan kita menjemput mimpi di masa muda, itulah yang harus menjadi semangat kita," ucapnya.
Menurutnya, di waktu masa muda merupakan sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kesempatan anak muda harus diambil, karena anak muda sekarang di Indonesia masih sangat minim pengusahanya hanya 3 persen bahkan di negara-negara tetangga sudah mencapai angka 5 hingga 7 persen.
"Tingkat entrepreneur kita tidak naik karena tidak ada ruang dari pemerintah untuk anak muda. Pemerintah sebaiknya mempersiapkan anak muda menjadi bagian dari BUMN, paling tidak ada 10 persen anak muda duduk di jabatan penting seperti komisaris karena supaya ada masa transisi dari anak muda dan seniornya memberikan atau menurunkan ilmunya," ujarnya.
"Ilmu yang sudah dipersiapkan tersebut untuk menduduki jabatan penting di waktu muda, sehingga anak muda sudah siap ke depannya, tidak kaleng-kaleng," kata dia.
Maming yang pernah menjadi bupati termuda di usia 28 tahun itu menambahkan, ada empat unsur yang harus diambil oleh pemuda dalam berbangsa dan bernegara yaitu harus sukses bisnis, politik, pendidikan, serta sukses di dunia dan akhirat.
"Sukses dalam berpolitik kalau kita menjadi kepala daerah atau bupati, itu batasan sukses di kabupaten, kalau di provinsi menjadi gubernur."
"Kita layak menjadi kepala daerah yang bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan sukses di bisnis di waktu muda, bagi saya modal yang tidak ada yang bisa dibeli dengan umur. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita berjuang."
Baca: Pertama Nonton Drakor, Olla Ramlan Mengaku Jadi Geregetan
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyatakan, dirinya menginspirasi sosok Ketua Umum BPP Hipmi Mardani H Maming yang sangat rendah hati.
Dia bersyukur, sebelum menjadi bupati atau anggota dewan, kata Emil, Indonesia saat ini memberikan kesempatan kepada anak muda. Emil dan Mardani H Maming bersama-sama membuktikan bahwa anak muda bisa menjadi kepala daerah.
Baca: Avanza Bekas Produksi 2017-2018 Ditawarkan dengan Harga Mulai Rp 135 Jutaan
"Yang pertama kali nekat jadi bupati ya, Mardani. Saya terheran-heran. Maka, jangan melihat Mardani sekarang ini, tapi lihatlah semangat dan perjuangannya yang luar biasa dan itu menjadi inspirasi saya," kata Emil.
Baca: Sedan Baleno Jadi Mobil Bekas Paling Dicari Konsumen di Suzuki Auto Value
Saat Emil menjadi bupati Trenggalek Jawa Timur, dia mengaku, perjalanan politiknya banyak dukungan dan juga banyak terpengaruh dari seorang Mardani. Perjalanan ini yang menjadi kesempatan bagi anak muda untuk menjadi kepada daerah di usia muda.
"Saat ini anak muda bukan menuntut peran tapi mengisi peran apa yang dimiliki. Perdana menteri di beberapa negara Eropa di bawah usia 40 tahun yang terbilang masih muda bisa sukses."
"Anak muda harus nekat karena disitu tantangannya, sehingga kita bisa kerja lintas generasi jika anak muda berkolaborasi dengan usia yang tua. Bisa kok yang muda memimpin yang tua yang penting ada rasa tanggung jawab," katanya.
Acara diskusi virtual ini juga mengahadirkan Bupati Kabupaten Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani, Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, dan Bupati Kabupaten Paser Penajam Utara Abdul Gafur Mas'ud.