Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Legislator PAN Nilai Tidak Bijak Bandingkan Kematian Akibat Covid-19 Dengan Lakalantas

Penanganan Covid-19 hanya akan dilakukan sebagaimana penanganan penyakit-penyakit menular lain

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Polres Mempawah
Gabungan Tim Gugus Tugas Covid-19 RSUD dr Rubini dan Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh melaksanakan prosesi pemakaman Pasien Dalam Pengawasan (PDP) warga Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah sesuai protap Covid-19, Rabu (20/5/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay menilai pernyataan Mahfud MD yang membandingkan kematian akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dengan kematian akibat Covid-19 tidak bijak.

Sebab apapun alasannya, keselamatan diri dan jiwa warga negara adalah tanggung jawab negara.

"Lagi pula, kenapa perbandingannya kecelakaan lalu lintas dan beberapa penyakit katostropik? Kenapa tidak sekalian dibandingkan dengan kematian akibat perang dunia II? Kematian akibat perang dunia pasti jauh lebih banyak," kata Saleh melalui keterangan yang didapat wartawan, Jumat (29/5/2020).

Baca: Sekolah Akan Kembali Buka, Ruben Onsu Ragu dan Deg-degan, Takut Anaknya Terinfeksi Virus Corona

Baca: Pesawat Listrik Terbesar di Dunia Diterbangkan untuk Pertama Kalinya, Intip Keunikannya

Baca: Ketika Seorang Pakar Komunikasi dan Dosen Unpad Masuk Daftar Penerima Bansos Rp 600 Ribu Per Bulan

Baca: Gelombang Empat Kartu Prakerja, Hetifah Yakin Kaum Perempuan Menjadi Perhatian

Pernyataan Mahfud itu, menurut Saleh mengindikasikan beberapa hal.

Pertama, pemerintah Indonesia terkesan sudah tidak mampu melawan penyebaran covid-19.

Padahal, pemerintah sudah melakukan banyak upaya.

Namun, upaya-upaya itu ternyata belum mampu mengontrol laju penyebaran Covid-19.

"Karena itu, masyarakat yang diminta untuk tidak takut berlebihan," ujar Saleh.

Kedua, pemerintah saat ini memang sedang membangun kesadaran baru warga masyarakat untuk kembali menjalani kehidupan sebagaimana biasa.

Hal itu diperlukan agar roda perekonomian kembali berjalan normal.

"Sebab, kebijakan PSBB yang diterapkan selama ini secara nyata berdampak langsung pada perekonomian di tingkat nasional, bahkan global," ucapnya.

Ketiga, Saleh menilai pemerintah menjadikan penyelamatan ekonomi sebagai prioritas utama.

Sementara itu, penanganan Covid-19 hanya akan dilakukan sebagaimana penanganan penyakit-penyakit menular lain yang ada di Indonesia.

Ini tentu bertentangan dengan keputusan pemerintah yang telah menjadikan covid-19 sebagai bencana nasional. Dan kemarin, gugus tugas menegaskan bahwa status bencana nasional itu belum berakhir.

"Kalau Pak Mahfud meminta agar masyarakat tidak takut berlebihan, lalu kenapa sejak awal ini ditetapkan sebagai bencana nasional? Bukankah suatu bencana, apalagi itu statusnya bencana nasional, sangat wajar ditakuti dan dikhawatirkan?," ujar Saleh.

Karena itu, Saleh mendesak agar para pejabat pemerintah lebih bijak dalam memberikan pernyataan.

Dengan begitu, masyarakat tetap punya optimisme dalam melawan Corona.

"Optimisme dan semangat masyarakat harus tetap dibangun. Karena dengan mereka dan bersama merekalah perlawanan terhadap Corona ini dapat dilakukan," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MDmemberikan tanggapan mengenai angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Menurut Mahfud MD, orang yang meninggal karena virus corona lebih sedikit dibanding karena kecelakaan.

Selain itu, korban yang meninggal karena HIV/AIDS dan diare juga lebih banyak daripada karena corona.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam video sambutannya di acara halal bihalal IKA UNS, Selasa (26/5/2020).

"Di Indonesia itu orang mati setiap hari 4.884 orang rata-rata. Orang mati karena corona dari 1 Januari sampai akhir April itu sehari rata-rata cuma 17."

"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu sembilan kali lebih banyak dari corona. Berkali-kali orang mati karena AIDS, dan karena diare," ujar Mahfud MD, dikutip dari YouTube Universitas Sebelas Maret, Selasa (26/5/2020).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved