Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Tanggapan Fadli Zon, Roy Suryo & PKS Soal Rencana New Normal, Sebut Bencana Baru hingga Tergesa-gesa

Politisi Fadli Zon, telematika Roy Suryo, dan fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas menyampaikan kritikannya.

KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Aturan New Normal di Perkantoran 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah akan menerapkan tatanan new normal untuk menghadapi pandemi virus corona.

Namun, keputusan dari pemerintah ini mendapat kritik dari sejumlah pihak.

Politisi Fadli Zon, telematika Roy Suryo, dan fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan tegas menyampaikan kritikannya.

Berikut kritikan soal new normal yang Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber:

Fadli Zon

Melalui cuitan di akun Twitternya @fadlizon, Selasa (26/5/2020), Fadli Zon menyebut pemerintah tak konsisten membuat kebijakan penanganan Covid-19.

Menurutnya, kebijakan pemerintah ini bisa menjadi sebuah bencana baru bagi masyarakat.

Bahkan, kebijakan tersebut bisa membuat kepercayaan negara lain kepada Indonesia hilang.

"Penanganan Covid-19 penuh inkonsistensi, bisa menjadi “new disaster” (bencana baru) bukan “new normal”.

Tak hanya soal kasus penyebarannya, tp kepercayaan dunia thd kita makin pudar.

Bisa jd kita tak bisa masuk ke byk negara. Mudah2an prediksi sy salah," tulisnya.

Politikus Gerindra Fadli Zon
Politikus Gerindra Fadli Zon (Vincentius Jyestha/Tribunnews.com)

Roy Suryo

Menurut Roy Suryo, lebih baik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendahulukan untuk membuka tempat ibadah daripada pusat perbelanjaan.

Cuitan Roy Suryo ini menanggapi kegiatan Jokowi yang meninjau sebuah mall pada Selasa (26/5/2020).

"Lebih elok bila benar2 akan menerapkan Hidup #NewNormal maka Presiden meresmikan dulu Pembukaan Tempat2 Ibadah (Masjid, Gereja, Vihara, Pura dsb) dibanding malah mendahulukan Mal2," tulisnya dalam akun @KRMTRoySuryo2, Selasa.

Pakar telematika Roy Suryo di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
Pakar telematika Roy Suryo di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

PKS

Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR, Netty Prasetiyani menyebut, Indonesia belum memenangkan perang melawan pandemi virus corona.

"Satu hal krusial yang harus pemerintah dan masyarakat pahami adalah new normal hanya berlaku bagi negara yang berhasil melawan Covid-19," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (27/5/2020).

Menurutnya, pemerintah terlalu tergesa-gesa merencanakan penerapan new normal.

Ia mengkritik Keputusan Menkes Nomor 328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.

Anggota DPR RI Netty Prasetiyani
Anggota DPR RI Netty Prasetiyani (DPR RI)

Netty mempertanyakan kajian pemerintah sebelum mengeluarkan keputusan tersebut.

"Masyarakat sudah melaksanakan itu jauh sebelum ada panduan ini. Jadi menurut saya tidak ada yang baru."

Baca: Legislator PKB Minta Pemerintah Perhatikan Pendidikan Pesantren Saat Terapkan New Normal

Baca: Satgas Covid-19 DPR Tinjau Protokol New Normal ke Kemenkes

Baca: New Normal, Perusahaan Bisa Tambah Shift Kerja untuk Ciptakan Physical Distancing

"Seperti penggunaan masker, hand sanitizer, pembatasan jarak, hingga pengukuran suhu."

"Apalagi kita mengenal kategori orang tanpa gejala (OTG). Siapa yang bisa menjamin aman secara pelaksanaan new normal ini?" terang Netty.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Tsarina Maharani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved