Rabu, 1 Oktober 2025

Kisah Perbudakan ABK Indonesia, Mencoba Melawan, Disiksa Tewas dan Mayat Disimpan di Pendingin

Kisah perbudakan di kapal, ABK berontak dan meloncat dari kapal, penyiksaan hingga tewas berujung mayat disimpan di pendingin di buang ke laut

BBC/Kompas.com
Para ABK di salah satu kapal penangkap ikan berbendera China 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah perbudakan di kapal, ABK berontak dan meloncat dari kapal, penyiksaan hingga tewas berujung mayat disimpan di pendingin di buang ke laut.

"Teman saya meninggal karena disiksa lalu disimpan sebulan di tempat pendingin ikan dan dibuang ke laut. Sementara, kami berempat tidak tahan dipukul, disiksa, akhirnya kami selamat dengan melompat dari kapal, 12 jam terombang-ambing di laut", demikan klaim Mashuri, seorang ABK ( anak buah kapal) Indonesia.

Mashuri bekerja di kapal "purse seine" atau pukat cincin Fu Yuan Yu 1218 berbendera China.

Dia bersama teman WNI lainnya mengaku mengalami apa yang dia sebut "perbudakan".

Hal itu ia rasakan selama enam bulan di atas kapal.

Dikutip dari Kompas.com, ABK ini mengaku dirinya disalurkan oleh agen PT Mandiri Tunggal Bahari atau MTB yang berlokasi di Tegal, Jawa Tengah.

MTB adalah perusahaan yang juga menyalurkan Herdianto.

Ia adalah ABK Indonesia yang meninggal dan dilarung di laut Somalia oleh kapal berbendera China bernama Luqing Yuan Yu 623.

BACA SELENGKAPNYA>>>>

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved