Kamis, 2 Oktober 2025

Ramai Postingan Gaji Rp 20 Juta Tak Mampu Bayar Cicilan karena Corona, Begini Tips Kelola Keuangan

Pakar ekonomi Universitas Slamet Riyadi Solo menanggapi curhatan viral seorang karyawan bergaji Rp 20 juta yang mengalami kesulitan membayar cicilan

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
Tangkapan Layar Facebook
Viral curhatan karyawan bergaji Rp 20 juta per bulan mengalami kesulitan membayaran cicilan saat gajinya turun akibat dampak pandemi Covid-19. 

Mengetahui hal ini, Suharno pun menyarankan masyarakat supaya pandai-pandai dalam mengelola keuangan.

Dengan begitu, ketika terjadi suatu hal yang tak terduga seperti pandemi Covid-19 ini, kondisi keuangan tidak terpuruk.

Menurut Suharno, apabila karyawan tersebut menggunakan rumus pengelolaan gaji 50 : 30 : 10 : 10 maka kemungkinan kondisi keuangannya tidak sesulit saat ini.

"Coba kalau kita menggunakan rumus 50 : 30 : 10 : 10, berarti kalau sekarang ini dia menggunakan dananya 30 persen untuk pinjaman berarti dia hanya pinjam maksimal Rp 6 juta."

"Sehingga, ketika dia penghasilannya dipotong Rp 10 juta, masih bisa bernapas sedikit longgar," kata Suharno.

Baca: Sektor Pariwisata Lumpuh Total, Karyawan Travel Ini Terpaksa Terima Gaji Dipotong 30 Persen

Baca: Cegah Dampak Covid-19, Ganjar Galang Dana untuk Seniman

Menurut Suharno karyawan tersebut sebaiknya melakukan rescheduling pembayaran cicilan mobil maupun KPR-nya.

Lagipula, Suharno menyebutkan, pandemi ini tidak akan berlangsung selamanya.

Jika pandemi benar berakhir maksimal empat bulan mendatang, Suharno mengatakan, jangka waktu tiga hingga empat bulan ini bisa digunakan untuk mengangsur dengan cicilan yang lebih kecil.

"Kami sarankan adalah yang pertama mengajukan rescheduling pada cicilan mobil, kemudian mengajukan rescheduling ke pihak bank KPR agar ini dapat diperpanjang angsurannya dan diperkecil."

"Kalau angsurannya diperpanjang kan lebih kecil," kata Suharno.

"Toh ini kan Covid tidak akan selamanya, paling banter ya empat bulan ke depan kita sudah normal kembali, sehingga dalam jangka waktu 3-4 bulan ini minta keringanan untuk angsurannya diperkecil," sambungnya.

Suharno pun kembali menekankan, dana darurat tentunya sangat perlu untuk dipersiapkan.

Hal ini lantaran hal-hal tak terduga pasti terjadi di tengah jalan.

"Bagaimanapun kita seringkali ada hal-hal yang tidak terduga."

"Tiba-tiba anak sakit, atau kita sendiri yang sedang sakit, atau menghadapi kebutuhan yang mendadak, kan harus kita cadangkan," ungkap Suharno.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved