Virus Corona
Tak Punya Pekerjaan karena Dirumahkan, Faisal Buka Jasa Servis Ponsel untuk Hidupi Keluarga
Selama sebulan, ia mengaku sudah melayani hingga lima pelanggan. Tarif memperbaiki ponsel berkisar Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.
Editor:
Choirul Arifin
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
KORBAN PHK - Bertepatan dengan peringatan May Day (Hari Buruh Dunia), puluhan buruh PT KBS melakukan unjuk keprihatinan di halaman perusahaan tempat mereka bekerja di Jalan Halim Perdana Kusuma, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, Jumat (1/5/2020). Para buruh mengaku telah di phk sepihak oleh pihak perusahaan dan meminta pemerintah untuk menindak perusahaan tersebut serta memperhatikan nasib mereka yang semakin terpuruk di tengah pandemi Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia jadi kuli angkut di Pasar Majalaya.
Pengakuannya, itu bukan hal baru.
"Dulu pernah jualan di pasar, punya banyak kenalan di pasar. Jadi daripada bengong dan enggak punya penghasilan, bantu-bantu saja di pasar di teman, kadang jadi kuli angkut kelapa dan sayuran kalau pagi-pagi," ujar Etik, via ponselnya. (Mega Nugraha)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kisah Buruh yang Dirumahkan Bertahan Hidup, Ada yang Jadi Kuli Angkut di Pasar & Buka Service Ponsel,