Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Wabah Covid-19 Sebabkan Jumlah Penderita Gangguan Jiwa Meningkat di Indonesia

Banyak masyarakat yang kesehatan jiwanya terganggu karena aktivitas perekonomian dan pekerjaannya terhenti.

Penulis: Dodi Esvandi
Editor: Hendra Gunawan
Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Ilustrasi orang gangguan jiwa 

Ia berharap layanan ini bisa dapat dimanfaatkan masyarakat secara baik saat pandemi virus corona.

”Layanan ini diberikan sebagai bentuk nyata negara hadir melalui layanan konseling dan edukasi. Maka pada hari ini kami akan meluncurkan layanan psikologi layanan Sejiwa, sehat jiwa. Masyarakat Indonesia memiliki satu jiwa dan semangat yang sama," ucapnya.

Layanan Sejiwa bisa diakses melalui telepon ke nomor 119 ekstension 8.

Masyarakat yang membutuhkan bantuan konsultasi psikologi ketika menelepon akan langsung terhubung dengan relawan yang memberikan konseling.

Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, faktor psikologi sangat penting dalam menjaga imunitas tubuh.

Karena itu Doni meminta masyarakat tidak perlu takut atau khawatir untuk menghadapi pandemi ini.

"Kita harus menjaga stamina, makan makanan bergizi, gembira, dan tidak boleh panik," kata Doni.

Ia pun lalu menyinggung istilah 'perut kenyang, hati senang dan pikiran tenang' agar bisa membuat tubuh sehat. Dengan berperilaku seperti istilah tersebut, Doni yakin imunitas tubuh dapat lebih terjaga.

"Kalau kita bisa istilah gampang, perut kenyang, hati senang dan pikiran tenang. Mereka yang panik, depresi, was-was akan mengalami penurunan imunitas tubuh dan pada akhirnya mudah terpapar Covid-19," jelasnya.

Kepala BNPB ini meminta seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Seperti menggunakan masker, tetap di rumah, dan menjaga jarak (physical distancing).(tribun network/yud/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved