Staf Khusus Jokowi
Jokowi Restui Pengunduran Diri Belva Devara dan Andi Taufan Dari Staf Khusus Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara dengan mundurnya dua staf khusus presiden Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra.
Diketahui, Belva Devara merupakan CEO dari aplikasi belajar, bernama Ruangguru.
Sementara Andi Taufan, merupakan Founder dan CEO dari Amartha.
Dikutip dari Kompas.com, Belva Devara dan Ruangguru menjadi perbincangan dan pertanyaan publik.

Belva mundur setelah Skill Academy by Ruangguru menjadi mitra dalam program kartu prakerja.
Publik beranggapan dengan masuknya Ruangguru menjadi mitra program prakerja terdapat sebuah konflik kepentingan di dalamnya.
Di mana materi yang dihadirkan dalam program kartu prakerja tertera dengan tarif cukup mahal.
Terkait kontroversi itu, Bela telah memberikan klarifikasi.
Untuk pemilihan mitra, Belva mengaku sudah dilakukan seleksi sejak akhir 2019.
Baca: Perjalanan Andi Taufan yang Tersandung Konflik Kepentingan, Mundur dari Stafsus Milenial Jokowi
Baca: Jangan Cuma Mundur, Belva Devara Disarankan Tarik Ruangguru dari Mitra Kartu Prakerja
Seleksi dilakukan oleh Kementerian Koordinator bidang Perekonomian serta Project Management Office (PMO).
Belva juga mengaku tidak memiliki wewenang untuk menentukan mitra mana saja yang ikut dalam program kartu prakerja.
Proses diikuti oleh delapan mitra dan sudah mengikuti proses yang dibuka untuk umum.
Meski demikian, Belva mengungkapkan tidak ada peraturan yang dilanggar dirinya dan juga Ruangguru.
Belva kemudian menyatakan mengundurkan diri dari stafsus Jokowi, Selasa (21/4/2020).

Dengan menulis surat terbuka di akun Instagram, Belva memutuskan untuk tidak lagi membantu Jokowi dalam memberikan saran bagi pembangunan Indonesia.
Belva tak ingin, adanya persepsi publik mengenai dirinya dan Ruangguru soal kartu prakerja dapat memecah konsentrasi Jokowi saat menangani corona atau Covid-19.