Demokrat Minta Jokowi Tak Kirim Perwakilan Bahas Omnibus Law Cipta Kerja
"Bangsa kita lagi berduka, banyak dokter dan tenaga medis meninggal, banyak rakyat jelata terancam kelaparan berkepanjangan," tutur Benny.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mengirimkan perwakilannya ke DPR dalam pembahasan Omnibus Law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja.
"Kami minta Presiden Jokowi jangan kirim wakilnya untuk membahas RUU ini, agar Presiden dan jajarannya lebih fokus perhatikan rakyat yang lagi susah dan menderita akibat covid-19," tutur Anggota Fraksi Demokrat Benny K. Harman saat dihubungi Tribun, Jakarta, Senin (20/4/2020).
"Kami yakin Presiden Jokowi akan mendengarkan rakyat, karena kekuasaannya berasal dari rakyat," sambung Benny.
Baca: DWP Kementerian PANRB Salurkan Bantuan bagi Para Pegawai Terdampak Covid-19
Baca: Siti Badriah dan Suami Belum Berencana Bayi Tabung
Baca: Berselang Dua Menit Ditetapkan Jadi PDP, Pria Ini Meninggal
Benny menilai, pembahasan RUU Cipta Kerja tidak tepat dibahas oleh pemerintah dan DPR saat ini, karena kondisi dalam negeri sedang dilanda pandemi virus corona atau covid-19.
"Bangsa kita lagi berduka, banyak dokter dan tenaga medis meninggal, banyak rakyat jelata terancam kelaparan berkepanjangan," tutur Benny.
Diketahui, Badan Legislasi (Beleg) DPR telah resmi membentuk panitia kerja (Panja) untuk membahas Omnibus Law Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
Namun dari sembilan fraksi di DPR, hanya Fraksi PKS yang tidak mengirimkan perwakilannya dalam Panja Omnibus Law Cipta Kerja.
Berdasarkan daftar Panja Omnibus Law Cipta Kerja, saat ini sebanyak 37 nama, yang terdiri dari lima pimpinan dan 32 anggota.
Lima pimpinan Panja di antaranya, Supratman Andi Agtas dari Fraksi Partai Gerindra yang ditunjuk menjabat sebagai ketua dan didampingi Rieke Diah Pitaloka dari PDIP, Willy Aditya dari NasDem, Ibnu Multazam dari PKB, serta Achmad Baidowi dari PPP sebagai Wakil Ketua.
Selanjutnya dari Fraksi PDIP terdapat delapan nama yaitu Sturman Panjaitan, Irmadi Lubis, Ichsan Soelistio, Arteria Dahlan, Hendrawan Supratikno, Diah Pitaloka, Esti Wijayati, dan Andreas Eddy Soesetyo.
Fraksi Golkar mengirimkan enam nama yakni Firman Soebagyo, Nurul Arifin, John Kennedy Azis, Supriansa, Sarmuji, dan Lamhot Sinaga.
Fraksi Partai Gerindra mengirimkan lima nama yaitu Heri Gunawan, Obon Tabroni, Hendrik Lewerissa, Darori Wonodipuro, dan Sodik Mudjahid
Lalu, Fraksi Partai NasDem mengirimkan tiga nama yakni Taufik Basari, Saan Mustofa, dan Fauzi H. Amro. Fraksi PKB juga mengirimkan tiga nama yakni Mohammad Toha, Ela Siti Nuryamah, serta Sukamto.
Fraksi Partai Demokrat mengirimkan tiga nama anggotanya yaitu Bambang Purwanto, Hinca Pandjaitan, serta Benny K. Harman.
Fraksi PAN mengirimkan tiga nama anggotanya yakni Guspardi Gaus, Ali Taher Nasril Bahar. Terakhir, PPP mengirimkan satu anggotanya yakni Syamsurizal.