Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Sebut Masyarakat Garda Terdepan Pencegahan Virus Corona

"Saya kira masyarakat jadi garda terdepan, tenaga kesehatan pertahanan terakhir jadi jangan sampai pertahanan terakhir jebol," katanya

ANDREAS SOLARO / AFP
Para pekerja medis membawa seorang pasien di bawah perawatan intensif ke rumah sakit sementara Columbus Covid 2 yang baru dibangun pada 16 Maret 2020 untuk para pasien coronavirus di Gemelli di Roma. Wabah Virus Corona di Italia Makin Parah, Orang Berusia 80 ke Atas akan Dibiarkan Mati jika Kondisinya Kritis 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah dokter dan perawat yang meninggal karena terpapar virus corona (covid-19) jika ditotal sudah mencapai 30 orang.

Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhilah pun meminta bantuan masyarakat untuk memutus rantai penularan virus corona dengan tetap di rumah dan tidak bepergian termasuk pergi mudik.

Baca: RSPI Sulianti Saroso Rawat 12 Pasien Positif Virus Corona dan 14 Pasien Dalam Pengawasan 

Menurut PPNI, saat ini masyarakat merupakan garda terdepan pencegahan virus corona dan tenaga kesehatan merupakan pertahanan terakhir.

"Saya kira masyarakat jadi garda terdepan, tenaga kesehatan pertahanan terakhir jadi jangan sampai pertahanan terakhir jebol. Nah garda terdepan harus mematuhi aturan pemerintah stay at home, jaga jarak, cuci tangan, jangan mudik," ungkap Harif kepada Tribunnews, Selasa (7/4/2020).

Dengan masyarakat mematuhi anjuran pemerintah ditambah dengan menjaga kebersihan diri dan kebugaran tubuh jadi langkah bisa membantu keselamatan para tenaga kesehatan juga.

"Saya minta masyarakat mematuhi anjuran pemerintah ya karena kalau bila kasusnya semakin banyak akan memperberat pekerjaan kami, tenaga yang terlatih juga terbatas, kemudian tempat rungan terbatas," ucap Harif.

Baca: UPDATE Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Capai 2.738, Sembuh 204 dan Meninggal 221 Orang

Harif hanya berharap jangan sampai di Indonesia terjadi seperti di Italia yang banyak perawatnya di rumahkan karena terpapar virus corona.

"Kita ini eskalasinya meningkat maka kita akan berat bagi tenaga kesehatan. Kita tidak mau speerti di Italia 1.300 rumah sakit tutup, 50 ribu perawat dirumahkan sehingga tidak ada lagi yang menolong masyarakatnya. Jangan sampai kita seperti itu," pungkas Harif.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved