Sabtu, 4 Oktober 2025

Kelompok Kriminal Bersenjata Serang Areal Freeport, Polisi Duga Sudah Direncanakan

Beberapa karyawan perusahan tambang itu terluka akibat ditembak, bahkan salah satunya tewas.

Editor: Hasanudin Aco
Foto Istimewa
Kapolda Papua Irjen pol Paulus Waterpauw saat meninjau lokasi kejadian, Selasa (31/3/2020). 

Laporan Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Areal Freeport di Kuala Kencana Timika Papua,  tepatnya di gedung perkantoran diserang kelompok kriminal Bersenjata Papua, Senin (30/3/2020) kemarin.

Beberapa karyawan perusahan tambang itu terluka akibat ditembak, bahkan salah satunya tewas.

Polisi menduga bahwa serangan itu sudah direncanakan.

Hal itu dikatakan Kapolda Papua Irjen pol Paulus Waterpauw saat meninjau lokasi kejadian, Selasa (31/3/2020).

“Perkiraan kami, kelompok penyerang sebelum melancarkan aksinya, sudah gambarkan lokasi. Ini yang kami sedang dalami dengan olah TKP serta mengumpulkan bukti serta keterangan saksi-saksi,” ujar Kapolda. 

Baca: ‎Karyawan Freeport Diserang KKSB di Papua, Polisi: 1 Tewas, 2 Luka Tembak, 4 Trauma

Indikasi bahwa aksi serangan sudah direncanakan, terlihat dari target serangan dan kemana melarikan diri setelah melancarkan aksi.

“Sepertinya mereka tahu arahnya serangan yang efektif kepada siapa-siapa saja,” tukas Kapolda.

Kelompok penyerang, lanjutnya, diperkirakan 8 orang dengan membawa beberapa senjata api.

“Dari keterangan saksi, pelaku penyerangan membawa senjata api laras panjang dan saat menyerang ada dari kiri dan depan bangunan perkantoran,” kata Kapolda.

Sementara itu VP Security PT Freeport Indonesia Arif Nasuha mengatakan, untuk keamanan areal Freeport, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Satuan Tugas Amole dibantu TNI.

Sedangkan untuk petugas securty Kuala Kencana, akan di evaluasi.

“Akibat kejadian kemarin, kami akan evaluasi kelayakan dari security Kuala Kencana,” jelasnya.

Aktivitas di Kuala Kencana, kata dia, untuk sementara juga dihentikan.

“Kegiatan di Kuala Kencana di liburkan sementara, untuk kepentingan olah TKP dari pihak Kepolisian,” kata dia.

Akibat aksi penyerangan itu, 7 orang karyawan menjadi korban. Satu diantaranya warga asing atas nama Graeme Thomas Wall. Enam lain aadalah karyawan WNI diantaranya atas nama Jibril M A Bahar dan Ucok Simanungkalit.

Akibat serangan bersenjata itu juga terlihat beberapa lubang di kaca depan dan samping kanan Gedung Perkantoran Freeport Kuala Kencana.

OPM Klaim Bertanggung Jawab

Organisasi Papua Merdeka mengklaim bertanggung jawab atas akai penyerangan di Areal Freeport Kuala Kencana Timika.

“Aksi penembakan terhadap karyawan Freeport, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat OPM bertanggung jawab,” kata Juru Bicara OPM Sebby Sambon melalui pesan elektroniknya, Selasa 31 Maret 2020.

Aksi penyerangan dibawah pimpinan Gusby Waker dan Jhony Beanal. Gusby Waker adalah komandan operasi TPNPB KODAP XVIII Kemabu, Intan Jaya termasuk Wilayah Tembagapura, Papua.

“Dari laporan Gusby Waker melalui telepon, serangan kepada karyawan Freeport di Kuala Kencana, seluruh Pejuang TPNPB dibawah Pimpinan Panglima Tinggi Gen Goliath Tabuni dan Komandan Operasi Umum Mayor Jenderal Lekagak Telenggen bertanggung Jawab,” ujar Sebby.

Dengan melihat situasi ini, maka Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat meyampaikan kepada Pemerintah Australia,

Pemerintah Selandia Baru, Pemerintah Amerika Serikat agar segera menarik warga negaranya yang bekerja di perusahaan tambang emas tersebut.

“Karena Pasukan TPNPB-OPM telah siap untuk lakukan penembakan terhadap mobil-mobil dan bus-bus karyawanFreeport. Sehingga kami minta dengan baik- baik untuk tutup perusahaan tambang emas Freeport itu,” kata Sebby.

Bila manajemen PT. Freeport Indonesia tidak mengindahkan permintaan ini, perang pembebasan nasional oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat akan dilakukan di seluruh territory Papua Barat, dan Perang akan berhenti setelah Papua Merdeka penuh dari Pendudukan ilegal militer Indonesia di atas tanah leluhur bangsa Papua.

“Perintah operasi sesuai deklarasi perang TPNPB telah ditetapkan, bahwa TPNPB akan lakukan serangan ke areal perusahaan emas Freeport, yaitu dari Portsite sampai di Grasberg.

Kami sudah Minta kepada manajemen Freeport untuk hentikan operasi penambangan, namun mereka masih kerja terus maka kami serang,”tegas Sebby.

Sekali lagi, TPNPB dibawah Pimpinan Gen. Goliath Tabuni minta kepada semua Karyawan PT.

Freeport segera tinggalkan areal perusahaan.

“Kami menghimbau kepada semua karyawan yang kerja di Areal perusahaan Freeport segera tinggalkan areal perusahaam. Jika tidak mengindahkan pernyataan TPNPB, maka nyawa Anda, kami tidak tanggungjawab,” tukasnya.

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved