Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

UPDATE Jumlah Positif Corona di Indonesia, Ada 65 Kasus Baru Total 579 Pasien

Juru Bicara Penanganan Virus Corona Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini pasien di Indonesia. terdapat 579 kasus positif.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona Covid-19, Achmad Yurianto mengungkapkan kondisi terkini pasien di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dalam acara Breaking News yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Senin (23/3/2020).

Data terbaru dari jumlah kasus Corona di Indonesia dicatat mulai Minggu (22/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Baca: Berpotensi Memperluas Wilayah Penyebaran Corona, Kemenhub Batalkan Mudik Gratis Angleb 2020

Hingga Senin (23/3/2020) di waktu yang sama.

Yurianto menjelaskan, terdapat 65 kasus baru positif Covid-19.

Kasus itu terbagi ke sejumlah provinsi yang ada di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam jumpa pers, Senin (23/3/2020).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam jumpa pers, Senin (23/3/2020). (KompasTV)

Sehingga saat ini, terdapat 579 pasien dinyatakan positif Covid-19.

"Perkembangan update dari kasus yang kita catat mulai (22/3/2020) 12.00 WIB sampai dengan (23/3/2020) pukul 12.00 WIB," jelas Yurianto.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terbagi dari berbagai provinsi."

"Sehingga total kasus pada hari ini menjadi 579," tambahnya.

Meski demikian, juga terdapat penambahan dalam kasus pasien yang sembuh.

Baca: Cegah Corona, Panti Pijat di Semarang Diminta Ditutup, Kalau Ada yang Buka, Laporkan ke Kami

Baca: Bintang Emon Pakai Cara Kocak Ingatkan Warga soal Virus Corona, Fadjroel Rachman Beri Apresiasi

Pasien tersebut telah melakukan tes sebanyak dua kali dan hasilnya negatif.

Yurianto menyebutkan terdapat satu orang yang sembuh.

Hingga saat ini, kasus pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia sebanyak 30 orang.

"Kemudian ada penambahan kasus yang sudah dua kali spesimen negatif dan kita nyatakan sembuh," terang Yurianto.

"Sebanyak satu orang sehingga total kasus sembuh 30 orang," lanjutnya.

TETAP RAMAI - Beginilah suasan sejumlah ruas jalan di ibukota yang tetap ramai oleh lalu lalang kendaraan warganya yang tetap beraktifitas keluar rumah meski terancam bahaya Virus Corona, Senin (23/3/2020). Mereka tampaknya tak menghiraukan seruan gubernur untuk tetap tinggal di rumah serta menghentikan sementara kegiatan perkantoran untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. WARTA KOTA/Nur Icshan
TETAP RAMAI - Beginilah suasan sejumlah ruas jalan di ibukota yang tetap ramai oleh lalu lalang kendaraan warganya yang tetap beraktifitas keluar rumah meski terancam bahaya Virus Corona, Senin (23/3/2020). Mereka tampaknya tak menghiraukan seruan gubernur untuk tetap tinggal di rumah serta menghentikan sementara kegiatan perkantoran untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. WARTA KOTA/Nur Icshan (WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Icshan)

Yurianto juga menyampaikan perihal pasien yang dinyatakan meninggal dunia.

Terdapat satu penambahan kasus pasien yang meninggal.

Sampai saat ini, kasus meninggal sejumlah 49 orang.

"Kemudian ada satu tambahan lagi kasus yang meninggal," ungkap Yurianto.

"Sehingga total kasus meninggal 49," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Yurianto juga menjelaskan mengenai rumah sakit darurat yang akan digunakan dalam menangani Covid-19.

Wisma Atlet yang berada di Kemayoran, Jakarta Pusat siap dijadikan rumah sakit darurat.

Baca: Ancaman Pidana bagi Orang Memaksa Berkumpul saat Wabah Corona

Baca: Cara Jerman Cegah Wabah Corona, Perketat Kontak & Larang Pertemuan Lebih dari 2 Orang

Keputusan tersebut merupakan kebijakan dari pemerintah dalam menyiapkan fasilitas untuk menangani Covid-19.

Yurianto mengklaim, semua kebutuhan telah disiapkan dengan baik.

Untuk saat ini, sudah disediakan hingga 3.000 tempat tidur untuk menampung para pasien.

"Wisma Atlit ini akan kita jadikan rumah sakit darurat, ini adalah sebenarnya bagian dari kebijakan pemerintah untuk menyiapkan karantina rumah sakit," tutur Yurianto.

"Sudah barang tentu segala sesuatunya kita siapkan dengan maksimal."

"Sehingga kita bisa setidak-tidaknya menyiapkan 3.000 tempat tidur untuk awal," ujarnya.

Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Yurianto menuturkan, pembuatan rumah sakit darurat akan dibangun dengan sistem yang lebih baik.

Dengan dibangunnya rumah sakit darurat, Yurianto berharap pemerintah daerah juga dapat melakukan hal yang sama.

Dalam penanganan Covid-19, pemerintah pusat telah menyiapkan sejumlah kelengkapan.

Yakni sepert alat pelindung diri (APD) yang disiapkan sejumlah 105 ribu.

Yurianto menyampaikan, seluruh APD tersebut akan dibagikan ke seluruh rumah sakit di Indonesia dengan segera.

Baca: Distribusi APD dan Rapid Test Berdasarkan Peta Persebaran Pasien Positif per Provinsi

Baca: Pertamina Lubricants Kirim Bantuan APD Untuk Tenaga Medis di RS Penanganan Corona

"Harapan kita bersama ini menjadi langkah yang juga dilaksanakan oleh pemerintah daerah di dalam kaitan dengan penanganan Covid-19 ini," jelas Yurianto.

"Pemerintah melengkapi segala kebutuhan terkait pelayanan Covid-19."

"Saat ini sudah disiapkan 105 ribu APD dan akan segera didistribusikan," tambahnya.

Yurianto menambahkan, pihak pemerintah juga telah menyiapkan 125 ribu alat rapid test.

Alat itu dapat digunakan untuk memeriksa dengan jangka waktu yang cepat.

Diharapkan dengan menggunakan rapid test, secara cepat dapat menemukan kasus positif di masyarakat.

"Telah disiapkan juga 125 ribu kit untuk rapid diagnostic test," terang Yurianto.

"Alat pemeriksaan cepat sebagai bagian dari screening."

"Untuk kita menemukan kasus positif di tengah masyarakat.," ucapnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved