Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Stafsus Milenial Belva: Kaum Muda Sebenarnya Kunci untuk Hentikan Virus Corona

Stafsus milenial Belva Devara mengungkapkan jika pentingnya kaum muda untuk berperan dalam menghentikan virus corona.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
AFP/HECTOR RETAMAL
ILUSTRASI - Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. 

Belva mengajak anak muda agar menghentikan wabah dengan berdiam diri dirumah atau menjaga jarak.

"Kita punya peran penting untuk menghentikan kasus ini, karena anak muda mobilitasnya paling banyak."

"Semua tidak boleh meremehkan," ujarnya.

Manfaat dari social distancing bagi keluarga

Sebelumnya diketahui, Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk melakukan social distancing atau jarak sosial.

Di dalam sosial media, perintah tersebut selaras dengan gaungan para influencer yang mendukung tagar #dirumahaja.

Perintah untuk menjaga jarak sosial yang berarti menghindari kerumuman dan pertemuan publik, nyatanya memberi manfaat bagi keluarga.

Hal tersebut disebutkan oleh Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia (YPPI), Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.

Jemaah dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun sebelum menunaikan Salat Jumat di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jemaah dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun sebelum menunaikan Salat Jumat di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Baca: Pemerintah Harus Pikirkan Pekerja Penghasilan Harian Demi Maksimalkan Social Distancing

Adib menuturkan ada tiga hal yang bisa membuat social distancing bermanfaat bagi keluarga.

"Hal positifnya pertama di dalam keluarga, anak-anak bisa jadi lebih dekat dengan orang tuanya."

"Kedua, orang tua juga bisa banyak terlibat dengan kegiatan anak."

"Ketiga anak bisa belajar dari orang tua langsung, dampaknya mau ngga mau orang tua harus bisa jadi guru bagi anak-anaknya," ujar Adib yang biasa berpraktik di daerah Bintaro, Jakarta Selatan tersebut.

Lebih lanjut, Adib sepakat dengan aturan social distancing yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Karena kalau tidak ada social distancing juga bisa lebih menderita, orang yang tertular bisa lebih besar," jelasnya.

Untuk itu, lanjut Adib, perlunya gerakan dari masyarakat yang sudah teredukasi untuk memberi pengaruh baik terhadap orang lain.

Sikap wasdapa dan mawas diri juga disebutkan Adib, agar tingkat penularan virus bisa ditekan.

"Jadi mau tidak mau harus tetap waspada, karena dari sisi positifnya social distancing itu lebih banyak.

"Menurut penelitian kalau melakukan social distancing tingkat kematian bisa lebih rendah daripada yang tidak melakukannya," ujar Adib.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved