Pemerintah Beli Alat Deteksi Virus Corona, Haris Azhar : Tapi Setelah Rakyat Sudah Innalilahi
Lebih lanjut, Haris Azhar pun dengan keras menyinggung sikap pemerintah yang menutup-nutupi kasus virus corona di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Koalisi Masyarakat Sipil, Haris Azhar menanggapi kabar pemerintah membeli alat pendeteksi virus corona.
Sikap pemerintah tersebut cukup diapresiasi tinggi oleh Haris Azhar.
Namun menurut Haris Azhar, negara seperti terlambat menangani wabah pandemi virus corona.
Sebab, pemerintah baru membeli alat tersebut setelah sudah banyak pasien meninggal dunia akibat virus corona.
Sampai dengan Kamis (19/3/2020) tercatat 25 pasien yang meninggal akibat virus tersebut.
Hal tersebut disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto,
"Kita lihat dari kematian yang kemarin di Bali 1, Banten 1, kemudian DKI Jakarta menjadi 17, kemudian Jawa Barat 1, Jawa Tengah 3, Jawa Timur 1, dan kemudian Sumatera Utara 1, maka total kasus kematian adalah 25 orang," kata Yuri dalan konferensi persnya, di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (19/3/2020).
Menurut Yuri, tercatat 309 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Dengan pasien yang meninggal sebanyak 25 orang, angka kematian di Indonesia mencapai sekitar 8 persen.
Miris melihat angka kematian yang bertambah tersebut, Haris Azhar pun mengurai tanggapannya. (KN)