Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Ditjen PAS Siapkan Blok Khusus Bagi Warga Binaan yang Jadi ODP, PDP, dan Suspect Corona

Ditjen PAS sedang mempersiapkan sarana prasarana penanganan virus corona atau Covid-19 di Lapas dan Rutan se-Indonesia.

Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona | Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) sedang mempersiapkan sarana prasarana penanganan virus corona atau Covid-19 di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) se-Indonesia.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas dan Rutan yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dengan Pengawasan (PDP), dan suspect atau orang diduga terjangkit Covid-19.

“Maka beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan disiapkan menjadi tempat rujukan isolasi mandiri bagi WBP,” kata Pelaksana Tugas Dirjen PAS Nugroho lewat keterangan tertulis, Jumat (20/3/2020).

Baca: Batas Lapor SPT Tahunan Diperpanjang 30 April 2020, Bisa Lapor Pajak Lewat Elektronik dan Tertulis

“Antara lain di Rumah Sakit Umum Pengayoman Cipinang, Lapas Kelas IIA Cikarang, Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang, Lapas Kelas IIA Serang dan Lapas Perempuan Kelas IIB Manado,” imbuhnya.

Nugroho mengatakan, tiap UPT Pemasyarakatan di Kantor Wilayah Kemenkumham dipastikan juga untuk memiliki satuan petugas khusus yang siaga mencegah Covid-19 di Lapas dan Rutan.

Ia pun memerintahkan agar jajaran Ditjen PAS di wilayah menyediakan alat pelindung diri, terutama bagi petugas kesehatan di Lapas dan Rutan.

Baca: Tega, Pemuda Ini Perkosa Teman Sekantornya yang Sedang Pingsan

UPT Pemasyarakatan juga diminta segera menyusun kebutuhan sarana prasarana penanganan Covid-19 bagi WBP di Lapas dan Rutan.

"Saya sudah memerintahkan kepada jajran untuk memastikan lapas/rutan bersih secara sanitasi maupun pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, minuman dan vitamin untuk meminimalkan penyebaran virus korona,” ujar Nugroho.

Termasuk pengawasan terhadap tahanan dan WBP atau narapidana yang telah kontak dengan orang luar.

Baca: Datangkan 150 Ribu Masker, Pemerintah Pastikan Logistik Rumah Sakit Rujukan Corona Cukup

Seperti setelah sidang atau bertemu pengacara harus diperiksa lagi kesehatannya oleh satuan petugas khusus mencegah Covid-19 di Lapas dan Rutan.

Selain itu, UPT Pemasyarakatan juga terus didorong untuk berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan BPBD setempat, upaya mencegah pandemi Covid-19 di Lapas maupun Rutan.

“Seperti pengecekan suhu tubuh WBP saat penghitungan jumlah setiap hari, penyediaan fasilitas cuci tangan hingga pembatasan kunjungan dengan video call,” kata Nugroho.

Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan untuk RS Darurat Corona

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihanya menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk perawatan pasien Corona salah satunya pendirian rumah sakit darurat di Wisma Atlet, Kemayoran. 

"Pemerintah sedang mempersiapkan infrastruktur-infrastruktur pendukung yaitu rumah isolasi dan rumah sakit. Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan RS darurat Covid-19 dan juga rumah isolasi pada nanti sabtu malam 21 Maret 2020," kata Presiden dalam konferensi Pers, Jumat, (20/3/2020).

Jokowi mengatakan, Pemerintah juga telah mendirikan tempat karantina, observasi, dan isolasi di pulau Galang dan Pulau Sebaru. Untuk tempat karantina dan observasi di Pulau Galang akan selesai pada Sabtu pekan depan. 

Baca: Bahan Alami Curcumin Berkhasiat Tingkatkan Imunitas Tubuh, Tapi Bukan Obat untuk Covid-19

"Pulau Sebaru dan Galang juga disiapkan untuk tempat karantina, observasi dan isolasi. Untuk Pulau Galang akan selesai sabtu 28 maret," katanya.

Baca: Suami Positif Psikotoprika, Vanessa Angel yang Mungkin Jadi Tersangka

Selain menyiapkan infrastruktur baru, pemerintah juga akan menambah kapasitas rumah sakit rujukan untuk penanganan pasien Covid-19.  Kapasitas yang ditambah mulai dari ruangan, obat-obatan, serta tenaga medis.

"RS TNI, RS Polri, dan RS BUMN yang ada di daerah terinfeksi telah disiapkan sebagai RS Covid-19.  RS swasta akan diajak untuk ikut serta berpartisipasi dan ditingkatkan kemampuannya," pungkasnya.

32 meninggal dunia

Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto kembali merilis data jumlah pasien Corona yang meninggal, Jumat (20/3/2020),

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Yuri mengatakan, jumlah pasien virus corona meninggal di Indonesia bertambah.

Per Jumat (20/3/2020) ini, jumlah pasien corona meninggal kini mencapai 32 pasien.

Dibanding dengan keterangan Yuri pada Kamis (19/3/2020) kemarin, jumlah pasien corona meninggal bertambah 7 korban dari yang sebelumnya 25 pasien.

Baca: BREAKING NEWS: Jumlah Pasien Corona Meninggal di RI Tambah Jadi 32, Positif 369

Baca: BREAKING NEWS: Jokowi Sebut Obat Virus Corona Akan Didistribusikan untuk Pasien Positif Covid-19

Total Kasus Positif Bertambah Jadi 369

Jumlah kasus pasien positif virus corona di Indonesia juga semakin bertambah yaitu ada 60 kasus baru

Dengan demikian, total jumlah pasien yang terinfeksi virus corona di Indonesia kini mencapai 369 orang.

Jumlah pasien virus corona yang dinyatakan sembuh juga ikut bertambah, per Jumat (20/3/2020).

Kini ada 17 pasien virus corona di Indonesia yang sembuh dan telah dipulangkan ke rumah.

Diketahui, per Kamis (19/3/2020) kemarin, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 308 kasus.

Dengan jumlah pasien yang meninggal mencapai 25 orang dan sembuh 15 orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved