Virus Corona
Penumpang MRT Jakarta Mengaku Sempat Mengantre 1,5 Jam, Kini Rasakan Sepinya Suasana MRT
Kisah penumpang MRT Jakarta yang sempat merasakan antrean panjang pada Senin (16/3/2020), kini merasakan sepinya suasana MRT.
Namun, Tami kini mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam mengevaluasi kebijakannya.
"Tapi syukurnya ya, para pengambil keputusan cepat mencabut kebijakan untuk transportasi umum yang kemarin itu," tutur Tami.
"Kalau saya pribadi ya mengapresiasi sih dengan adanya pencabutan kebijakan kemarin," tegasnya.
Menurut Tami, perubahan kebijakan sebelumnya memang diperlukan.
Pasalnya, terkait arahan bekerja dari rumah atau work from home (WFH), Tami menuturkan tidak semua orang bisa melakukannya.
"Karena gak semua pekerjaan bisa WFH jadi pasti aja ada dong warga yang butuh naik transportasi umum," kata dia.
Namun, Tami mengaku memiliki kekhawatiran menggunakan layanan transportasi umum di tengah wabah virus corona.
Kendati demikian, ia tetap berusaha untuk menjaga diri.
Baca: Anies Baswedan Kembalikan Jam Operasional Transjakarta, MRT, dan LRT: Sesuai Perintah Pak Jokowi
"Khawatir sih pasti ya, cuman ya jaga diri sebisanya aja sih soalnya mau gimana juga kan emang mesti masuk," ujar Tami.
Hal yang sama diungkap oleh seorang penumpang KRL, Siti (22), yang juga masih harus berangkat ke kantor pada Senin kemarin.
"Khawatir banget," kata Siti pada Tribunnews.com, Senin pagi.
"Aku kalau bisa gak naik kendaraan umum sih mau banget, tapi gak bisa," lanjutnya.
Menurut Siti, di transportasi umum, ia berusaha untuk tidak menyentuh sesuatu di sekitarnya.
"Di kendaraan umum juga usaha banget buat gak pegang-pegang yang lain, untuk tap kartu aja aku hati-hati banget," ujarnya.
"Setelah turun kereta langsung pakai hand sanitizer walaupun aku tahu itu gak terlalu ngaruh kan ya, terus sampai kantor aku langsung cuci tangan pakai sabun," sambungnya.