Virus Corona
Bukan Salam Corona, Dirjen WHO Punya Cara Bersalaman yang Lebih Aman untuk Hindari Virus Corona
Dirjen WHO sarankan cara bersalaman yang lebih aman dibandingkan salam corona.
TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona atau Covid-19 terus menyebar di berbagai wilayah di Indonesia dan Dunia.
Hal ini membuat berbagai pihak mengupayakan untuk menghindari virus tersebut.
Selain dengan menjaga kebersihan dan kesehatan, satu cara yang bisa diterapkan adalah meminimalkan kontak dengan orang lain.
Karenanya, di Indonesia kini dikenal dengan 'salam corona' yang dikenalkan oleh pejabat istana.
Diberitakan TribunnewsWiki.com dari Tribunnews.com, salam corona adalah cara bersalaman dengan menempelkan siku atau lengan dengan orang lain.

Baca: Petugas Amankan WNA yang Tewas di Bali dengan Pakaian Khusus, Polisi: Jangan Kaitkan dengan Covid-19
Baca: Corona Meluas, Anies Baswedan Ingatkan Warga yang Hendak Gelar Pernikahan, Beri Syarat Ini
Hal ini digunakan sebagai pengganti jabat tangan, yang lebih rawan menjadi media penular virus corona.
Kepala Staf Staf Kepresidenan Moeldoko menganggap bagus Salam Corona dilakukan di Istana atau sejumlah tempat.
Sejumlah pejabat mulai dari Wapres KH Maruf Amin, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo pun sudah mempraktikkan Salam Corona tersebut.
Cara salaman seperti itu tidak hanya dipraktikkan oleh pejabat Istana saja.
Pada pembukaan Liga 2 2020 lalu, para pemain sepak, wasit, ketua PSSI, hingga Menpora, juga menggunakan salam serupa.