Tech Prom Lab 'Paving Block Anti Banjir' Karya Anak Bangsa yang Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
Tech Prom Lab baru saja memenangkan juara 1 ajang perlombaan internasional, TECH PLANTER World Communication 2020 di Ota-City, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Tech Prom Lab, sebuah start-up teknologi yang berfokus pada material konstruksi ramah lingkungan, berhasil harumkan nama Indonesia di kancah dunia.
Tech Prom Lab baru saja memenangkan juara 1 dalam ajang perlombaan internasional, TECH PLANTER World Communication 2020 di Ota-City, Jepang pada Jumat (6/3/2020) lalu.
Perlombaan tersebut diadakan oleh perusahaan multi-nasional Jepang di bidang inovasi teknologi bernama Leave a Nest Jepang.
Dalam ajang tersebut, Tech Prom Lab hadir sebagai peserta perwakilan Asia Tenggara dan Indonesia.
Sebab, Tech Prom Lab telah memenangkan dua tahap, yakni tahap Indonesia di Jakarta dan Asia Tenggara di Singapura.

Baca: Kisah Sungai Emas Papua Hingga Banjir Jakarta di Galeri Nasional Indonesia
Perlombaan itu pun diikuti oleh 452 tim dari 9 negara.
Bertemakan "deep tech", yang secara translasi berarti teknologi yang memberikan dampak baik bagi masyarakat, produk dari Tech Prom Lab membuat bangga Indonesia.
Teknologi yang dibawakan Tech Prom Lab adalah produk hasil risetnya, "PoreBlock".
PoreBlcok merupakan paving block berpori permeabel yang dapat meneruskan air kedalam tanah menggunakan limbah industri untuk mengurangi terjadinya banjir di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Perwakilan Tech Prom Lab yang mengikuti lomba ini adalah Anisa Azizah, Co-Founder dan CEO Tech Prom Lab serta Adi Surya Pradipta, Founder dan COO Tech Prom Lab.

Baca: ACT Bangun 52 Huntara untuk Korban Banjir dan Longsor di Lebak
Mereka memaparkan bahwasanya PoreBlock, yang merupakan produk dari Tech Prom Lab akan terus dikembangakan untuk dapat memanfaatkan limbah dengan sebaik mungkin.
Sementara itu, produk PoreBlock dalam 1 tahun berjalan setelah pendaftaran paten, telah tersedia di daerah Jawa Barat, Jabodetabek, dan Bali-Jawa Timur.
Tech Prom Lab berharap, kedepannya dapat menjangkau lebih banyak area di Indonesia.
Hal tersebut bertujuan agar manfaatnya lebih terasa dan berdampak besar bagi masyarakat di seluruh penjuru negeri.

Setelah dari ajang internasional ini, Tech Prom Lab ingin membawa pengetahuan proses produk dan manufaktur mereka ke berbagai wilayah Indonesia.
Terlebih menjangkau negara dan wilayah dengan tantangan banjir yang sama di masa depan.
Sempat viral saat banjir Jakarta di awal tahun
Sebelumnya, produk paving block anti banjir dari Tech Prom Lab itu sempat viral saat banjir melanda Jakarta di awal tahun 2020.
Paving block anti banjir saat itu dicuitkan oleh akun bernama @MRAbdullah_13 pada Kamis (2/1/2020).
Dalam video tersebut, nampak sebuah paving block berpori menyerap air dengan begitu cepat.
Meskipun air tersebut dialirkan secara terus-menerus dari selang, paving block tetap menyerap seperti tanah.
Lebih lanjutnya, akun @MRAbdullah_13 juga menuliskan resapan air hal yang sangat penting supaya air hujan tidak dilimpaskan semua ke sungai.
Hingga Jumat (3/1/2019), cuitan tersebut sudah ditonton sebanyak 542.900 kali oleh warganet Twitter.
Bahkan cuitan tersebut juga mendapat 20.600 ribu retweet dan 35.500 like oleh warganet.
Darina Maulana Manager Marketing & Brand dari Techpromlab membenarkan cuitan tersebut berasal dari timnya.
"Cuitan tersebut dari Rizqi Abdullah, salah satu co-founder kami, makanya dia bisa cerita detail tentang paving block anti banjir," ujar Darin saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/1/2020).
Saat tahu cuitan teman satu perusahaannya menjadi viral, Darin pun memberi tanggapan.
Menurut Darin, paving block berpori "PoreBlock" dari Tech Prom Lab, bisa menjadi contoh sebagai karya anak bangsa yang dapat memantik pembangunan ramah lingkungan kedepannya.
"Alhamdulillah jadi banyak warga Indonesia yang tahu soal produk kami, dan harapannya tidak hanya produk kami saja yang dikenal oleh masyarakat,"
"Tetapi supaya orang-orang bisa lebih aware dengan pembangunan yang ramah lingkungan,"
Menurut Darin, produk paving block berpori tersebut memang bertujuan untuk membantu mengurangi banjir.
"Karena saat ini jalanan di perkotaan banyak perkerasan jalan yang membuat air hujan tidak masuk ke dalam tanah."
"Dengan produk anti banjir ini kami berharap banjir itu bisa dikurangi karena walaupun ada perkerasan jalan namun sebuah lahan dan jalanan transportasi yang kuat juga dibutuhkan," tuturnya kepada Tribunnews.com.
(Tribunnews.com/Maliana)