Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Kekhawatiran Masyarakat Soal Corona Akibat Buruknya Upaya Pemerintah Bersosialisi

sejak awal pemerintah sudah lambat dalam merespon isu virus corona yang melanda berbagai negara,

Editor: Johnson Simanjuntak
ist
Antisipasi KCI dalam mencegah penyebaran virus corona 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR menyoroti buruknya penanganan virus corona yang dilakukan pemerintah dan akhirnya menimbulkan kekhawatiran di masyarakat.

Anggota Komisi V DPR Irwan melihat, sejak awal pemerintah sudah lambat dalam merespon isu virus corona yang melanda berbagai negara, karena lebih mementingkan dampak ekonomi dibanding keselamatan rakyat.

"Protokol penanganannya lambat dan tidak tersosialisasi dengan baik. Jadi ada kepanikan di masyarakat, termasuk pemerintah daerah, sehingga ada beberapa Pemda mengambil kebijakan sendiri-sendiri menangani corona," ujar Irwan kepada wartawan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Baca: KRL Bogor-Jakarta Kota Disebut Potensi Tinggi Risiko Virus Corona, PT KAI: Terjadi di Semua Area

Terkait risiko kontaminasi terbesar virus corona di KRL rute Bogor-Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Irwan menyebut, seharusnya disampaikan komprehensif oleh pemerintah pusat.

"Penularan itu bukan hanya melalui KRL, tapi bisa melalui perantara yang lain juga. Di rumah sakit, bandara, pusat keramaian, termasuk destinasi wisata," kata Irwan.

Baca: 4 Kritik Anggota Komisi IX DPR Agar Pemerintah Fokus Tangani Corona

"Presiden bisa langsung menyampaikan atau melalui menteri terkait. Kan faktanya, KRL bukan hanya di Jakarta, terus dampaknya bagi penumpang dan nasib perusahaan KAI sendiri bagaimana? Ini kan harus menyeluruh menbahasnya," sambungnya.

Jika ada data suspect atau positif virus corona dari penumpang KRL, kata Irwan, pemerintah harus segera melakukan penanganan pencegahan penyebaran wabah tersebut semakin luas.

"Minimal disediakan perlengkapan dan alat pendeteksi suhu tubuh, serta ada tenaga medis yang cakap dan hand sanitizer maupun masker gratis," tutur Irwan.

Baca: 188 ABK World Dream Peserta Observasi Virus Corona di Pulau Sebaru Akan Dipulangkan Sabtu Ini

Sebelumnya, beredar sebuah foto yang menunjukkan presentasi Gubernur DKI Anies Baswedan dihadapan jajarannya dalam rapat terbatas di Balai Kota DKI, Rabu (11/3).

Dalam layar besar yang menampilkan presentasi soal "Waspada Risiko COVID-19 via Transportasi Publik", disebutkan risiko kontaminasi terbesar terjadi di KRL-2 atau rute Bogor-Depok-Jakarta Kota.

Saat dikonfirmasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan foto dan poin pada slide presentasi tersebut.

"Ada lebih dari 20 slide tadi. Intinya adalah kenapa tadi dikumpulkan seluruh jajaran, baik kepala OPD maupun pimpinan BUMD, untuk menyampaikan semua potensi risiko sehingga jajaran bisa mengambil langkah-langkah mitigasi," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020) malam.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved