Minggu, 5 Oktober 2025

Ahok Masuk Kandidat Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Sandiaga: Bukannya Baru Jadi Komut Pertamina?

Sandiaga Uno menanggapi munculnya nama Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Penulis: Faisal Mohay
Tangkap layar channel KompasTv
Tahu Arti Buruk dari Nama Ahok, Ini Alasan Komisaris Utama Pertamina Pilih Dipanggil BTP 2 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masuk dalam kandidat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Dari empat kandidat yang sudah disebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), nama Ahok mendapat sorotan dari mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Politisi partai Gerindra ini mempertanyakan jabatan yang diemban Ahok sekarang sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Menurutnya, Ahok baru saja menduduki posisi tersebut dan memiliki tugas yang berat.

Sandiaga Uno, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia 2015-2018
Sandiaga Uno, Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia 2015-2018 (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

"Bukannya Pak Ahok baru jadi Komut Pertamina? Tugasnya berat Pak Ahok kita cek dulu nih gimana hasil rekam jejaknya dia berbulan-bulan ini di Pertamina seperti apa," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ia menambahkan jika tugas Ahok di Pertamina cukup berat karena dituntut untuk memperbaiki kinerja sektor migas nasional.

Meskipun begitu, Sandiaga Uno mengaku akan mendukung apapun keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca: Cak Imin: Ahok Punya Pengalaman Jadi Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara

"Ibu kota negara ini penting harus dilakukan segera, karena ini sudah menjadi keputusan presiden dan siapapun yang nanti ditunjuk punya tugas yang berat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).

Lebih lanjut, Sandi beharap siapapun nantinya yang terpilih sebagai Kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru mampu merealisasikan visi pemerintah, yakni mendorong pemerataan ekonomi.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengumumkan empat calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Selain Ahok, ada juga Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana.

"Kandidat memang banyak. Satu, Pak Bambang Brodjonegoro, dua Pak Ahok, tiga Pak Tuniyana, empat Pak Azwar Anas," ujar Jokowi dilansir melalui YouTube Kompas TV, Rabu (4/3/2020).

Menurut Jokowi, keputusan akan diambil dalam pekan ini.

"Untuk Badan Otorita Ibu Kota Negara, kami akan segera tanda tangani perpres di mana nanti ada CEO-nya."

"Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020) dikutip dari Kompas.com

Badan Otorita akan bertanggung jawab memimpin proses pemindahan dan pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara-Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon juga menaggapi munculnya nama Ahok dalam kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota ini.

Baca: Tolak Keras Ahok jadi Pemimpin Ibu Kota Baru, Mujahid 212 Ungkap Alasannya, Singgung Soal Masa Lalu

Menurut Fadli Zon, Jokowi memiliki rasa sayang dan percaya terhadap Komisaris Utama PT Pertamina ini.

Ia menambahkan, ibu kota baru bukanlah sebuah prioritas yang harus dikerjakan pemerintah melihat situasi ekonomi yang kacau sekarang.

Fadli Zon berharap Jokowi memprioritaskan menepati janji-janji kampanye 2019 dan masalah ibu kota baru menjadi tanggungjawab Presiden teripilh 2024.

Hal ini diungkapkannya dalam akun Twitter @fadlizon, Kamis (5/3/2020).

Berikut isi cuitannya :

Luar biasa P @jokowi ini memang percaya n sayang pd Ahok.

Dlm situasi ekonomi kacau n virus corona, ibukota baru bukanlah prioritas.

Sama sekali bukan prioritas.

Serahkan saja urusan ibukota baru pada Presiden baru 2024.

Sekarang tunaikan janji2 kampanye 2019 yg begitu banyak.

(Tribunnews.com/Faisal Mohay) (Kompas.com/Rully R. Ramli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved