Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Beberapa Kasus Covid-19 Ditemukan Tanpa Gejala, Begini Penjelasan Kemenkes Soal Pencegahaannya

Achmad Yurianto menuturkan beberapa upaya pendeteksi dini yang diterapkan di bandara-bandara di Indonesia untuk mencegah penularan Covid-19.

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Tiara Shelavie
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (6/3/2020). 

Akibatnya orang dengan suhu tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih spesifik.

Sementara itu, terkait dengan perubahan pola pada Covid-19 di second wave (gelombang kedua) ini, Yurianto menyebut pemerintah sudah memberlakukan surat kewaspadaan kesehatan untuk setiap penumpang dengan kedatangan dari luar negeri.

"Ternyata banyak seklai kasus yang tanda klinisnya ringan, sehingga seringkali kemudian ada flu yang tidak berat dan minum obat, suhunya normal," ungkap Yurianto.

Baca: Merasa Terpapar Virus Corona? Ini yang Harus Kamu Lakukan

"Atau beberapa kasus tanpa gejala sehingga betul-betul tidak ada tanda apapun yang kami dapatkan," imbuhnya.

"Ini lah yang kemudian kami lanjutkan dengan memberikan kartu kewaspadaan kesehatan," tegasnya.

Karena menurutnya tidak mungkin setiap yang datang di bandara diberhentikan guna dilakukannya usap nasofaring atau urufaring untuk diperiksa.

"Proses ini bisa dibayangkan kalau misalnya dengan metode pemeriksaan cepat, sementara PCR (polymerase chain reaction) membutuhkan 24 jam," kata Yurianto.

"Berapa lama mereka akan tertahan di bandara, ini yang menjadi permasalahan," imbuhnya.

"Oleh karena itu kami tidak terlalu berlebihan dan standar di seluruh dunia juga tidak melakukan seperti itu," jelasnya.

Achmad Yurianto Sebut Ada Perubahan Pola Penyakit Covid-19 yang Semakin Ringan

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Achmad Yurianto mengatakan dalam pandangannya ada pergeseran pola penyakit dari Covid-19 sejak mewabah di Wuhan, China ini. 

Dimana tanda gejala yang muncul makin ringan dan masa inkubasi yang memanjang.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam program OPSI yang dikutip dari YouTube metrotvnews.

"Kalau kami melihat ada perubahan dalam virus itu sendiri," ujar Yurianto.

"Kita tahu pada first wave (gelombang pertama) di mainland China gambaran itu sangat klasik dengan inkubasi 14 hari, akan tetapi kasusnya dan angka kematian lumayan tinggi," jelasnya.

Baca: Empat Orang Diduga Positif Corona, Kepastian Hasil Laboratorium Sore Ini

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved