Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sampaikan Pesan Jokowi, KSP Imbau Masyarakat Tak Beli Masker Berlebihan: Sama Saja Ambil Jatah Orang

Donny Gharal Adian mengimbau masyarakat untuk tidak membeli masker berlebihan, karena iru sama saja dengan mengambil jatah orang yang membutuhkan

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Wulan Kurnia Putri
YouTube Talk Show tvOne
Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gharal Adian 

TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gharal Adian mengimbau masyarakat untuk tidak perlu panik berlebihan dalam menghadapi virus corona (Covid-19).

Hal ini menyusul adanya dua warga negara Indonesia (WNI) yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Menurut Donny sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masyarakat tidak perlu belanja berlebihan terutama untuk masker.

Karena itu sama saja dengan mengambil jatah seseorang yang lebih membutuhkannya.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam program APA KABAR INDONESIA PAGI yang dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (4/3/2020).

Sebelumnya Donny menyinggung soal dugaan adanya penimbunan masker yang dilakukan oknum-oknum nakal sehingga membuat kelangkaan masker di pasaran.

s
 Tenaga Ahli Utama KSP, Donny Gharal Adian (YouTube Talk Show tvOne)

Ia menegaskan, pemerintah tidak segan-segan memberikan hukuman terhadap orang yang menimbun masker untuk mencari keuntungan pribadi.

"Segala upaya yang mengambil kesempatan dalam kesempitan seperti ini akan ditindak tegas," tegasnya.

"Ada ancaman pidananya terhadap itu," imbuhnya.

Dimana oknum yang mengambil keuntungan dengan menimbun barang dapat dijerat dengan Pasal 109 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014.

Oknum-oknum tersebut dapat terancam dengan hukuman maksimal lima tahun dengan denda paling banyak Rp 50 miliar.

"Karena ini sesuatu yang berbahaya dan mengancam kehidupan kita," jelas Donny.

Baca: Jubir Achmad Yurianto Tegaskan WNI Positif Corona Tetap 2 Orang, 247 Orang dalam Pemantauan

Lebih lanjut, Donny meminta agar masyarakat tidak melakukan panic buying, belanja berlebihan terutama masker.

"Karena kalau kita mengambil itu (masker) secara berlebihan sama artinya dengan mengambil jatah orang lain yang sungguh-sungguh membutuhkan," ujarnya.

"Disinilah kita sebagai bangsa harus menunjukan solidaritas dengan sesama, khususnya dengan mereka yang membutuhkan perlengkapan itu untuk keperluan pribadinya," jelas Donny.

Dalam kesempatan itu, Donny juga menjelaskan terkait pihak istana yang memperketat protokol keamanannya setelah Covid-19 masuk ke Tanah Air.

Baca: Penemuan Ahli Kesehatan : Pasien Corona yang Sembuh, Pulang Lalu Kambuh Tak Akan Menular

Semua akses masuk di Istana dilengkapi dengan thermal scanner (pemindai suhu tubuh).

"Istana mulai kemarin sudah melakukan thermal scanner bagi semua yang datang baik staf maupun tamu," ujar Donny.

"Hal itu dilakukan, agar masyarakat memiliki kesadaran serta untuk ditiru oleh lembaga-lembaga lainnya," jelasnya.

"Karena dengan begitu mereka merasa bahwa assessment terhadap kesehatan pada dirinya akan sangat penting," jelas Donny.

Presiden Jokowi Perintahkan Kapolri Tangkap Penimbun Masker

Presiden Jokowi mengancam pihak-pihak yang secara sengaja memanfaatkan momentum corona untuk keuntungan sendiri.

Seperti melakukan penimbunan terhadap barang-barang yang dibutuhkan seperti masker.

Untuk itu, Kepala Negara ini mengaku telah memerintahkan Kapolri Jenderal Idham Azis untuk menangkap para penimbun masker ini. 

"Saya juga memerintahkan kapolri menindak tegas pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan momentum seperti ini," ujarnya yang dikutip dari Kompas Tv, Rabu (4/3/2020). 

"Yakni yang menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang sangat tinggi," tegasnya.

Baca: Sesuai Saran WHO, Begini Cara Antisipasi Penyebaran Infeksi Virus Corona di Tempat Kerja

Lebih lanjut ia mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan masker.

"Hati-hati ini, saya peringatkan," tegasnya.

Kendati demikian, Jokowi mengungkapkan bahwa stok atau ketersediaan masker di Indonesia masih aman dan cukup.

"Dari informasi yang saya terima di dalam negeri masih ada 50 juta masker," ujarnya. 

"Memang ada masker-masker jenis tertentu yang barangnya langka," jelas Jokowi. 

s
Presiden Joko Widodo (Jokowi) (YouTube Kompas tv)

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta masyarakat untuk tenang dan tidak berbelanja secara berlebihan.

"Masyarakat tidak perlu memborong kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

"Yang justru bikin langka karena pembelian besar-besaran, tindakan memborong dan menimbun itu sendiri," tegasnya.

Kepala Negara ini menegaskan pemerintah menjamin ketersediaan untuk kebutuhan sehari-hari masih tercukupi.

"Saya tadi sudah cek ke Bulog, cek ke Apindo, semua memberikan jaminan ketersediaan bahan pokok dan obat-obatan," jelas Jokowi.

(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved