Sabtu, 4 Oktober 2025

Mahfuz Sidik: Islam,Nasionalisme dan Kesejahteraan untuk Memajukan Indonesia

"Bahkan pembelahan di lapis masyarakat juga masih terus terjadi. Dan semua situasi ini tidak lepas dari dampak kontestasi politik yang dilakoni oleh

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN/ILHAM RIAN PRATAMA
Sekjen Mahfuz Sidik (kanan), Waketum Fahri Hamzah (tengah), dan Ketua Umum DPP Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sekjen DPP Partai Gelora Indonesia Mahfuz Sidik menyambut baik rekomendasi Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII yang digelar di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung. Menurutnya, meski gaungnya tidak terlalu besar, namun ada sejumlah rekomendasi penting terkait isu kebangsaan.

"Antara lain seruan agar semua elemen bangsa tidak mempertentangkan Agama dan Pancasila, karena Pancasila sudah menjadi platform politik bersama sebagai bangsa dan negara," ujarnya.

"Juga seruan agar partai politik mengedepankan dengan sungguh- sungguh dan konsisten tanggungjawab kebangsaannya," kata Mahfuz, Selasa (3/3/2020).

Baca: 5 Fakta Dipo Latief, Mantan Suami Nikita Mirzani, Pengusaha Sukses Hingga Lulusan Luar Negeri

Seruan tersebut, katanya sebagai pengingat untuk semua.Dalam perkembangan beberapa tahun terakhir, gejala mempertentangkan kembali Agama (Islam) dan Pancasila makin menguat.

"Bahkan pembelahan di lapis masyarakat juga masih terus terjadi. Dan semua situasi ini tidak lepas dari dampak kontestasi politik yang dilakoni oleh partai politik,” ungkap Mahfuz .

Baca: Verifikasi Berkas Partai Gelora Indonesia Rampung di 34 Provinsi

Mahfuz mengkhawatirkan jika pertentangan Agama dan Pancasila terus dikembangkan isunya, lalu merambat menjadi pembelahan dan konflik ideologis di lapis masyarakat, maka situasi ini akan mengganggu masa depan Indonesia sebagai bangsa dan negara.

Baca: Bamsoet Ingin Pancasila Mendunia

“Dunia sedang mengalami perubahan besar yang sarat dengan konflik ekonomi dan perebutan supremasi politik-militer. Negara-negara bisa melejit maju dan bisa juga lenyap tiba-tiba akibat situasi ini," kata dia.

"Kita semua punya tanggungjawab besar untuk menjaga Indonesia tidak terseret ke dalam konflik ideologis yang akan mencerai-beraikan ikatan nasionalnya. Justru saat ini kita harus berkolaborasi untuk memajukan Indonesia di tengah-tengah perubahan-2 besar yang sedang terjadi.” Imbuh Mahfuz.

Terkait dengan Pancasila sebagai konsensus nasional (mitsaq wathani), Mahfuz menjelaskan Partai Gelora Indonesia memahami itu sebagai prinsip mendasar dalam berbangsa dan bernegara.

Baca: Sosialisasi Empat Pilar, MPR Ingin Pancasila Ada di Relung Hati Bikers

“Itu yang menjadi alasan bahwa asas Partai Gelora adalah Pancasila. Dan dalam ide perjuangannya, Gelora menjadikan Islam, nasionalisme, demokrasi dan kesejahteraan sebagai pilar-pilar strategis untuk memajukan Indonesia.” mantan Ketua Komisi 1 DPR RI ini memastikan.

Partainya, ingin membawa politik ummat Islam ini ke tengah. Politik moderasi yang akan membuat ummat Islam menjadi bagian integral bahkan bagian terbesar dari energi masa depan Indonesia.

Baca: KIP Kuliah: Cara Pegisian Data Nomor Pendaftaran dan Finalisasi, Batas Akhir pada 31 Maret 2020

Bekerja bersama semua komponen masyarakat secara terbuka. Kami bukan partai politik yang tertutup dan eksklusif.  "Kami bukan mazhab, aliran keagamaan. Jadi kami secara terang dan terbuka bekerja untuk Indonesia. Visi kami adalah mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan kelima dunia,” tegas Mahfuz.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved