Virus Corona
Balitbangkes Kemenkes: 151 Sampel Negatif, 2 Lainnya Positif Virus Corona
Secara umum, Kepala Balitbangkes Siswanto menyebut ada 153 kasus yang sudah diperiksa di Balitbangkes
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Saat ini pusat pemeriksaan sample dugaan virus corona dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Badan Litbangkes).
Secara umum, Kepala Balitbangkes Siswanto menyebut ada 153 kasus yang sudah diperiksa di Balitbangkes.
Baca: Dampak dari Indonesia Positif Virus Corona, Shopee Liga 1 2020 Bisa Tanpa Penonton
151 sampel dipastikan negatif dan dua sampel dinyatakan positif virus corona, yang merupakan spesimen dari dua orang yang kini dirawat di RSPI Sulianti Saroso.
“Sebagai lab rujukan covid-19 sampai dengan hari ini ada 153 kasus sebagaimana yang diumumkan sebelumnya ada dua positif,” ucap Siswanto di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).
Selain memeriksa pasien dugaan virus corona dari sejumlah rumah sakit di Indonesia, Balitbangkes juga memeriksa spesimen dari 188 kru kapal World Dream.
188 kru kapal World Dream ini diambil spesimennya karena dievakuasi dari kapal World Dream yang sempat menjalankan observasi kesehatan COVID-19 di Hong Kong.
“Total 188 kru World Dream sudah selesai diperiksa semua negatif. Meski negatif tapi tetap observasi kesehatan selama 14 hari,” kata Siswanto.
188 kru kapal Dream Word tersebut sedang menjalankan masa observasi kesehatan di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu sejak Jumat (28/1/2020).
Kemudian saat ini Balitbangkes juga masih memeriksa spesimen dari 69 WNI kru kapal Diamond Princess yang baru dievakusi dari Jepang ke Pulau Sebaru.
“Untuk yang sample 69 kru kapal Diamond Princess hasilnya masih proses,” kata Siswanto.
69 WNI kru kapal Diamond Princes dievakuasi pemerintah karena ada ratusan orang positif virus corona, termasuk sembilan WNI.
Baca: Dua WNI Positif Corona, Segera Konsumsi Jahe Merah untuk Cegah Gejala
Dua WNI yang sempat positif virus corona itu sudah dinyatakan sembuh dan ikut dievakuasi ke Pulau Sebaru untuk menjalankan observasi kesehatan selama 28 hari karena berasal dari tempat yang lebih kompleks dibanding Wuhan dan World Dream.
Sementara itu Siswanto menjelaskan seluruh pemeriksaan yang dilakukan ini menggunakan metode sequencing maupun Polymerase Chain Reaction (PCR).
Kronologi virus corona masuk Indonesia
