Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Pemerintah Diminta Tegas Umumkan Indonesia Bersih dari Wabah Virus Corona

Pemerintah diminta tegas menyatakan Indonesia clear and clean dari wabah virus corona

Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Anggota Komisi 8 DPR RI Iskan Qolbi Lubis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Pemerintah diminta tegas menyatakan Indonesia clear and clean dari wabah virus corona.

Menurut Anggota Komisi VIII Fraksi PKS, Ikhsan Qolbu Lubis, hal ini perlu diterapkan agar pemerintah Arab Saudi bijaksana menerima jamaah ‎umrah yang sementara ini dihentikan.

"Soal penghentian sementara umrah, kami harap Saudi arif. Indonesia perlu tegas menyatakan virus corona belum ada. Indonesia clear and clean jangan ada hoaks," tegasnya saat menjadi narasumber diskusi bertajuk "Mengukur Efek Virus Corona: Siapkah kita?" di Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (29/2/2020).

Lebih lanjut, Ikhsan Qolbu‎ juga menyoroti adanya analisis oleh Universitas di Eropa yang menyatakan Indonesia tidak mungkin tidak terpapar virus corona.

Dia merasa analisis itu harus dijawab dengan lugas oleh pemerintah, jangan hanya berasumsi‎.

"Harus dijawab oleh pemerintah bahwa memang kita clear and clean jangan hanya asumsi. Ini bentuk rahmat Tuhan sama bangsa kita. Indonesia jangan buat sikap yang membuat publik bingung," tambahnya.

Terpisah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan tidak ada pasien penderita virus corona di Jakarta.

Hal ini disampaikan Dinas Kesehatan DKI merujuk pada hasil tes laboratorium Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Pernyataan ini sekaligus meluruskan informasi yang beredar lewat foto dari salah satu slide paparan Dinkes DKI tentang Kewaspadaan Corona Virus Disease 2019 di Jakarta.

Kepala Dinkes DKI Widyastuti menuturkan informasi yang diberitakan tidak secara benar dan utuh menjelaskan isi paparan.

"Pemeriksaan sampel di Litbangkes Kemenkes RI menunjukkan hasil negatif corona di DKI Jakartan' kata Widyastuti dalam keterangannya, Sabtu (29/2/2020).

Berdampak besar kepada kejiwaan jemaah

Selain berdampak pada kerugian finansial, kebijakan pemerintah Arab Saudi yang melakukan penundaan sementara umrah sejak Kamis (27/2/2020) kemarin dinilai memberi dampak pula pada kejiawaan.

"‎Kalau saya hitung, kerugian terdampak dalam satu hari, 3 ribu jamaah bisa sekitar Rp 30 miliar. Ini bisa stress berat apalagi sudah hajatan, keluarga lepas sambil nangis. Ini kan berdampak besar pada kejiwaan," tutur Anggota Komisi VIII Fraksi PKS, Ikhsan Qolbu Lubis saat menjadi narasumber diskusi bertajuk "Mengukur Efek corona: Siapkah kita? " di Jl Wahid Hasyim, Jakpus‎‎, Sabtu (29/2/2020).

Baca: Kisah Jemaah Umrah Batal Berangkat karena Virus Corona, Ada yang Harus Kembali Lagi ke Indonesia

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved