Virus Corona
Siang Ini 188 WNI ABK World Dream Dijadwalkan Tiba di Pulau Sebaru
Warga meminta agar 188 WNI dari Kapal Pesiar World Dream diobservasi atau karantina cukup di kapal KRI TNI AL Dr Soeharso.
Tim Tribun Network mengarungi lautan Kepulauan Seribu bersama nelayan yang menyewakan kapalnya ke sana.
Arus ombak cukup kencang dan tinggi. Air dari arah kiri dan kanan kapal kerap mengombang-ambingkan kapal.
Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota Hari Ini, 28 Februari 2020: Bandar Lampung & Bandung Hujan Petir
Baca: Update Harga Terbaru HP Samsung di Akhir Bulan Februari 2020, Galaxy A51 hingga A71
Pengamanan di area Pulau Sebaru ketat, sehari menjelang ketibaan 188 WNI yang diangkut Kapal Perang RI (KRI) Dr Soeharso.
Kapal ukuran besar, Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh terparkir sekira 1 kilometer dari Pulau Sebaru.
Kapal itu digunakan untuk membawa logistik dari daratan. Dan digunakan untuk peristirahatan sejumlah anggota TNI.

Ketika kapal hendak bersandar di Pulau Sebaru, dua kapal yang ditumpangi Kopaska TNI AL tengah berpatroli.
Kapal lainnya memindahkan logistik dari KRI Banda Aceh ke daratan Pulau Sebaru.
Aktivitas padat tengah berlangsung demi kesiapan menyambut kedatangan 188 WNI yang hendak diobservasi.
Sejumlah prajurit TNI, tim dari Kementerian Kesehatan, tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan lainnya tengah bahu membahu mengangkat peralatan untuk kepentingan observasi.
"Welcome to Subaru Island. Cakrawala Sebaru drugs rehabilitation centre," tulisan di papan hitam ketika menginjakan kaki di Pulau Sebaru.
Baca: Bahas Banjir Jakarta, Sekda DKI Saefullah Ngaku Tak Salahkan Hujan, Singgung soal Tingkat Kepintaran
Baca: Viral Video Guru Dihukum Orangtua Murid, Merangkak Mengelilingi Ruang Kelas Dipandangi Semua Siswa
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memeriksa kesiapan fasilitas observasi 188 WNI anak buah kapal World Dream di Pulau Sebaru, kemarin.
Setibanya di Pulau Sebaru, Hadi memimpin apel kesiapan Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) yang akan bertugas.
Usai memimpin apel Hadi meminta pasukan Kogasgabpad untuk memastikan seluruh fasilitas observasi dapat digunakan dengan baik.

"Apa-apa saja yang akan diperlukan, saya dan Bapak Kapolri akan mengecek secara langsung terutama terkait dengan messing, apakah AC-nya sudah dipasang. Kemudian dukungan-dukungan lainnya misalnya sanitasi, dapur umum, klinik kesehatan, dan tempat untuk berkegiatan sehari-hari bagi para WNI yang diobservasi," kata Hadi.
Hadi menekankan sejumlah yang perlu diperhatikan yakni alat transportasi, mengingat lokasi tersebut jauh dari pusat kota Jakarta.