Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

WNI ABK Kapal Pesiar World Dream Bakal Dievakuasi ke Pulau Sebaru

Adapun lokasi yang dipilih oleh pemerintah adalah Pulau Sebaru yang terletak di gugus Kepulauan Seribu, Jakarta

Tribunnews.coM/Fransiskus Adhiyuda
Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana untuk segera mengevakuasi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berstatus sebagai anak buah kapal (ABK) kapal pesiar World Dream.

Evakuasi dilakukan menyusul dihentikannya pengoperasian kapal tersebut akibat wabah virus corona.

Baca: Pemerintah Putuskan Evakuasi WNI di Kapal Pesiar World Dream Dengan KRI Soeharso

"Sementara yang sudah kita putuskan yaitu untuk mengevakuasi anak buah kapal dari World Dream. Kemarin, Kapal DR Suharso sudah menuju ke laut sekitar wilayah Riau untuk nanti kemudian dipindahkan ke Kapal DR Suharso dan akan diobservasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh TNI," ujar Muhadjir Effendi sesuai keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan, Senin (24/2/2020).

Nantinya, seluruh WNI yang dievakuasi akan terlebih dahulu menjalani masa observasi pascaevakuasi.

Adapun lokasi yang dipilih oleh pemerintah adalah Pulau Sebaru yang terletak di gugus Kepulauan Seribu, Jakarta.

"Lokasinya sudah kita tetapkan dan sudah disiapkan yaitu di kepulauan. Ada pulau kosong, pulang tidak berpenghuni di Sebaru," imbuhnya.

Menurut Menko PMK, Pulau Sebaru dipilih karena pulau tersebut tidak berpenghuni dan telah memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk observasi.

"Ada tempat yang kita anggap aman karena itu pulau yang tidak ada penghuninya dan fasilitasnya sudah bagus sehingga kita tinggal pakai," tandasnya.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan bahwa pemerintah akan fokus mengevakuasi WNI di kapal pesiar World Dream terlebih dahulu karena risikonya paling kecil.

Baca: Informasi Harga Tiket Launching Dream Team Persija Jakarta, 50 Ribu Jakmania Akan Padati SUGBK

"Kita baru konsentrasi semua untuk World Dream karena itu yang sudah paling dekat dengan kita. Kita atur supaya dia bisa dapat sarana karantina yang baik dan ini kan yang risikonya paling kecil. Selalu kita ambil yang risikonya paling kecil," ujar Terawan.

"Kita gunakan kapal supaya enggak menimbulkan kalau ada sesuatu yang baru, tidak mengenai yang darat dulu. Ini pertimbangan medis itu harus sangat dipertimbangkan dengan baik, tidak boleh emosional, harus satu demi satu, demi keselamatan seluruh bangsa dan negara karena kita masih dalam zona green zone," tambahnya.

Sempat dikarantina di Hong Kong

Selain kasus di Kapal Pesiar Diamond Princess, ada Kapal Pesiar World Dream yang sulit bersandar terkait penyebaran novel corona virus (COVID-19).

Kapal World Dream sempat menjalankan karantina di Hong Kong terkait dugaan virus baru yang berawal dari Wuhan, China itu.

Setelah pemeriksaan oleh Departemen Kesehatan Hong Kong dan seluruh kru dan penumpang negatif novel corona virus Kapal World Dream telah menurunkan seluruh penumpangnya 9 Februari 2020 lalu.

Kini di kapal yang sempat ditolak berlabuh di sejumlah negara itu hanya tersisa kru kapalnya saja termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang diperkirakan mencapai lebih dari 200 orang.

Baca: KRI Soeharso Dikabarkan Berlayar Menuju Jepang Jemput WNI Kru Kapal Pesiar Diamond Princess

Michael Goh, President of Dream Cruises menyebutkan saat ini kapal tersebut sedang berada di perariran dekat Indonesia.

"World Dream saat ini melepaskan jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan, Indonesia," kata Michael Goh dalam keterangan resminya, Senin (24/2/2020).

Dream Cruises bekerja sama dengan otoritas regional untuk melakukan fasilitasi perpindahan dan pemulangan para anggota kru pada berbagai belahan dunia mengingat kebangsaan anggota kru yang beraneka ragam.

"Kru berkebangsaan Indonesia akan dipindahkan dari kapal pesiar World Dream ke kapal TNI Angkatan Laut yang ditugaskan oleh otoritas lokal," kata Michael Goh.

Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menyebutkan karena kapal berada di tengah laut maka opsi pemulangan direncanakan juga melalui jalur laut.

"Karena di laut dijemput pakai kapal laut menggunakan kapal TNI AL bertemu di perairan international memindahkan dengan skoci kapal mereka ke kapal kita, rencananya begitu," kata Yurianto di Kemenkes, Jumat (21/2/2020).

Sementara itu operasional kapal memang sudab dihentikan sejak menurunkan seluruh penumpangnya pada 9 Februari 2020 lalu dan dinyatakan tidak ada penumpang dan kru yang terjangkit COVID-19.

Dream Cruises bermaksud memberikan penegasan bahwa perusahaannya berusaha memelihara standar kebersihan dan sanitasi tertinggi bagi armada perusahaan dan berkomitmen untuk menjaga kesehatan semua penumpang dan anggota kru.

"Sebagai hasilnya, belum ada laporan mengenai kasus infeksi COVID-19 diantara para tamu dan anggota kru selama berada di atas kapal pesiar serta tidak ada penularan penyakit melalui kapal pesiar milik Dream Cruises," pungkas Michael Gogh.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved