Anies Baswedan Klaim Tingkat Kemacetan Jakarta Turun: Target Kita Keluar dari 10 Besar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengklaim tingkat kemacetan di Ibu Kota menurun di tahun 2019 dan menjadi urutan 10 di 2020.
Yayat menekankan peringkat kota termacet yang diklaim oleh Anies tidak bisa dijadikan acuan.
"Jakarta ini punya persoalan yang lebih besar dibandingkan persoalan peringkat tersebut," ujar Yayat.
Yayat menuturkan bahwa sampai saat ini, Jakarta masih memiliki masalah dalam kondisi jalan yang tidak berkembang dan peningkatan kendaraan.
Baca: Wali Kota Bogor Segera Kurangi Jumlah Angkot Untuk Atasi Kemacetan

"Misalkan pola perjalanan, sekarang sudah hampir mencapai 100 juta perjalanan di Jabodetabek," papar Yayat.
"Ada peningkatan jumlah kendaraan, dan yang paling parah adalah road ratio di Jakarta itu tidak banyak berubah."
"Road ratio itu adalah perbandingan antara panjang jalan dengan luas wilayah," sambungnya.
Yayat menyebut data peringkat tersebut perlu dipertanyakan apa saja faktor yang mempengaruhinya.
Baca: Tanpa UKM, Roda Perekonomian Macet dan Berimbas pada Usaha Skala Besar
"Jadi saya mengatakan, peringkat ini kan naik turun, apakah naik turun itu karena faktor yang fundamental atau tidak, atau karena faktor yang temporary (sementara)," jelas Yayat Supriatna.
Selain itu, Yayat menyarankan perlu dikaji lebih dalam mengenai variabel apa saja yang membuat peringkat Jakarta bisa membaik.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)