Jumat, 3 Oktober 2025

Usulan Menko PMK Agar Orang Kaya Nikahi Orang Miskin Hanya 'Intermezzo', Muhadjir: Tak Ada Rencana

Muhadjir Effendy, Menko PMK mengatakan usulan orang kaya nikahi orang miskin hanya selingan belaka.

Penulis: Inza Maliana
Tribunnews/JEPRIMA
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memimpin Rakor Tingkat Menteri (RTM) di Kantor Kemenko PMK di Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020). RTM yang dihadiri Menteri Kesehatan dan Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini membahas BPJS Kesehatan. Tribunnews/Jeprima 

"Karena ada kecenderungan, keluarga miskin akan cari menantu sesama mereka."

"Ada bagusnya kalau ada anjuran. Fatwa itu artinya anjuran, kalau yang kaya jangan cari menantu yang kaya juga," jelasnya.

Pandangan psikolog atas fatwa tersebut

Psikolog Keluarga di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan SPsi MPsi. mengatakan kenyataan tersebut sudah ada sejak dahulu.

"Sebenarnya masyarakat kita sudah terbentuk hal seperti itu, contohnya orang dari kampung datang ke Jakarta kemudian menikah dengan orang kaya."

"Secara alamiah sudah ada, tetapi hal itu tidak ada intervensi dari pemerintah," ujar Adib kepada Tribunnews.com, Minggu (20/2/2020).

Namun jika anjuran tersebut muncul, maka akan timbul banyak persoalan.

"Karena dasarnya pernikahan itu suka sama suka, karena adanya cinta."

"Jika pernikahan itu bisa menimbulkan kesetaraan, misalnya ketika orang kaya menikahi orang miskin, ia akan tetap menghargai harkat dan martabat dari orang miskin, maka tidak akan menjadi masalah," ungkap psikolog dari www.praktekpsikolog.com yang berkantor di Bintaro, Jakarta Selatan itu.

Menurut Adib, keputusan negara ingin melakukan 'gerakan moral' orang kaya menikahi orang miskin itu sah-sah saja.

"Kalau negara mau melakukan itu ya sah-sah saja, memang cara mengatasi kemiskinan dengan pernikahan itu langkah yang revolusioner."

"Artinya ada perubahan yang signifikan atau cepat dengan pernikahan. Pasti akan timbul pro dan kontra apakah benar bisa atasi kemiskinan," jelasnya.

Sebabnya, negara diharapkan bisa mengkaji dengan sebaik-baiknya apabila mengambil langkah yang revolusioner tersebut.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Deti Mega Purnamasari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved