Kasus Bullying Siswi di Purworejo, Ganjar: Jangan-jangan Sekolah Tak Mampu Selenggarakan Pendidikan
Ganjar Pranowo membuka wacana penutupan dan peleburan sekolah menengah pertama di Purworejo yang menjadi lokasi bullying atau perundungan.
Ganjar pun mengungkapkan berbagai upaya harus dilakukan untuk menghindari kejadian serupa.
"Mesti dilakukan sistem seperti apa, sarana prasarana seperti apa, kalau perlu dipasangi CCTV sehingga tidak terjadi bulying seperti ini,” tandas Ganjar.
Respons DPR

Sementara itu, kasus perundungan siswi SMP di Purworejo memantik respons wakil rakyat.
Dilansir Kompas.com, Komisi X DPR yang membidangi urusan pendidikan merespons kasus perundungan tersebut.
Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mendorong adanya penerapan zona 'zero bullying' di setiap sekolah.
Tujuannya untuk pencegahan dan penanganan korban perundungan.
"Mendorong di setiap sekolah dibentuk sebuah zona zero bullying guna mencegah bullying dan menangani siswa yang menjadi korban," kata Huda, Kamis (13/2/2020).
Huda menyebut, sekolah harus memberi pengawasan lebih terhadap isu perundungan.
Menurut Huda, sekolah harus responsif menanggapi kasus-kasus perundungan.
"Saya khawatir sekolah-sekolah relatif tidak punya perangkap atau prosedur mekanisme apa yang harus dilakukan menyangkut soal fenomena yang semakin banyak ini," ucap dia.
Huda pun mengaku prihatin atas kejadian perundungan siswi di Purworejo.
Huda berharap, pelaku mendapatkan tindakan tegas.
Huda menilai, ada dua opsi sanksi yang bisa diberikan kepada pelaku yang merupakan pelajar.
"Opsi pertama seperti melakukan pembinaan kepada pelaku," kata dia.
"Kedua, menyerahkan kepada penegak hukum jika tingkat kekerasan yang dilakukannya sudah melebihi batas dan termasuk kategori kriminal," kata Huda.
(Tribunnews.com/Wahyu GP) (Tribunjateng.com/Daniel Ari Purnomo) (Kompas.com/Tsarina Maharani)