Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Masyarakat Terima Apa Adanya WNI yang Bakal Dipulangkan dari Natuna Besok

"Dikit-dikit takut, tidak lah. Semua proses protokoler sudah dilakukan, terima apa adanya. Tidak ada masalah," kata Presiden Jokowi

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo (kanan) memimpin pengucapan sumpah jabatan pelantikan Laksamana Madya TNI Aan Kurnia sebagai Kepala Badan Keamanan Laut di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/2/2020). Laksamana Madya TNI Aan Kurnia resmi dilantik sebagai Kepala Badan Keamanan Laut menggantikan Laksamana Madya TNI A Taufiq R yang akan memasuki masa pensiun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tidak perlu takut atau khawatir 238 WNI yang karantina di Natuna kembali ke daerahnya masing-masing.

Para WNI tersebut, lanjut Jokowi, telah melalui observasi kesehatan secara ketat di Natuna. 

Baca: Tiga dari 238 WNI yang Diobservasi di Natuna Besok Dipulangkan ke Bali

"Dikit-dikit takut, tidak lah. Semua proses protokoler sudah dilakukan, terima apa adanya. Tidak ada masalah," kata Presiden Jokowi di Taman Nasional Merapi, Magelang, Jawa Tengah, Jumat, (14/2/2020).

Para WNI yang dievakuasi pemerintah dari Provinsi Hubei, China karena mewabahnya virus Corona tersebut telah menjalani proses karantina untuk observasi kesehatan selama 14 hari.

Mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing pada sabtu esok, (15/2/2020).

Menurut Jokowi, para WNI telah mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan sesuai dengan protokoler yang ditetapkan WHO. 

"Itu proses protokoler kesehatan dari WHO yang kita ikuti secara ketat. Karantina di Natuna juga di sana ketat diawasi, dicek, harian dicek. Sudah memang sekarang 14 hari, memang protokolnya seperti itu," kata Jokowi.

Proses observasi tersebut menurutnya telah selesai.

Baca: Setelah 238 WNI Pulang, Hanggar Lokasi Observasi di Natuna Akan Didisinfeksi

Oleh karena itu, para WNI pulang ke ke keluarganya dan kembali ke tengah masyarakat.

"Sekarang mereka kembali ke masyarakat sekarang itu dipastikan memang prosedur sudah dilalui dan masyarakat memang menerima apa adanya karena sudah 14 hari dan tidak ada masalah," pungkasnya.

Masa karantina berakhir besok

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China menjalani observasi selama 14 hari di Natuna.

Pemerintah akan mengakhiri masa observasi 238 WNI di Natuna setelah mengetahui hasil tes terakhir.

Setelah para WNI di Natuna itu dinyatakan sehat, mereka akan diterbangkan ke Jakarta.

Selanjutnya para WNI yang diobservasi di Natuna diizinkan kembali ke daerah masing-masing.

Sebelum kepastian pemulangan WNI di Natuna itu, mereka akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan terakhir pada Sabtu pagi.

Sejumlah 238 WNI di Natuna itu akan diterbangkan menggunakan pesawat Angkatan Udara (AU) dan mendarat di Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Terkait kondisi WNI di Natuna, Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto buka suara.

Ia menegaskan para WNI di Natuna semuanya dalam kondisi sehat.

"Sampai saat ini bagus, alhamdulillah, sampai siang ini, hari ini juga bagus, alhamdulillah," kata Achmad Yurianto yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

"Makanya diputuskan pada rapat kemarin, bahwa observasi diakhiri pada hari Sabtu (15/2/2020) pukul 12.00 WIB," tuturnya.

Perlu diketahui, warga yang diobservasi sebagian besar adalah mahasiswa dari 30 provinsi.

Terdiri dari perempuan 158 orang, dan laki-laki 80 orang.

Dikutip dari TribunBatam, rentang usia termuda 5 tahun dan usia tertua 64 tahun.

Mereka juga beserta tim KBRI 5 orang, Tim penjemput 24 orang, dan crew Batik Air 18 orang.

“Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi," ucap dr Yuri.

"Sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung 1 orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua 8 orang, Papua Barat 6 orang, dan seterusnya,” tambahnya.

Adapun data rincian ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan itu diantaranya:

- Aceh 13 orang

- Bali 2 orang

- Bangka Belitung 1

- Banten 5 orang

- Bengkulu 2 orang

- DIY 2 orang

- Gorantalo 1 orang

- Jakarta 16 orang

- Jambi 4 orang

- Jawa Barat 9 orang

- Jawa Tengah 10 orang

- Jawa Timur 65 orang

- Kalimantan Barat 4 orang

- Kalimantan Timur 15

- Kalimantan Utara 19 orang

- Kalimantan Selatan 8 orang

- Kalimantan Tengah 4 orang

- Kepulauan Riau 2 orang

- Lampung 1 orang

- NTB 4 orang

- Papua 5

- Papua Bara 9

- Riau 6

- Sulawesi Barat 2 orang

- Sulawesi Selatan 16 orang

- Sulawesi Tengah 2

- Sulawesi Tenggara 4 orang

- Sumatera utara 4

- Sumatera Barat 2

- Sumatera Selatan 1

Cerita WNI di natuna jelang masa berakhirnya observasi

Sehari menjelang dipulangkan, menu makanan mereka terus diperhatikan, mulai dari menu sarapan, makan siang, hingga makan malam, serta asupan vitamin.

Hal itu terlihat dari kiriman video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang diterima Kompas.com dari staf Humas Kementerian Kesehatan RI, Dede Lukman.

 Benarkah Cuara dan Sinar Matahari Jadi Sebab Virus Corona Tak Ada di Indonesia? Ini Kata Ahli

Dalam video yang direkam oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS menceritakan, dua orang WNI dari Wuhan tampak sedang asyik menikmati sarapannya, yakni Fico dan Elfi.

Fico, salah satu WNI dari Wuhan yang menjalani karantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, mengaku sangat berterima kasih atas apa yang didapatkan dirinya selama berada di lokasi karantina ini.

Menu makanan enak

Menu makanan meraka terus diperhatikan, mulai dari menu sarapan, makan siang hingga makan malam serta asupan vitamin. Seperti kiriman video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementerian Kesehatan RI, Dede Lukman.
Menu makanan meraka terus diperhatikan, mulai dari menu sarapan, makan siang hingga makan malam serta asupan vitamin. Seperti kiriman video yang berdurasi 2 menit 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementerian Kesehatan RI, Dede Lukman. (SCREENSHOT VIDEO KEMENKES RI)

Sebab, tidak saja fasilitas tempat tinggal yang selalu diperhatikan kebersihan dan kesehatannya, bahkan menu makanan sehari-hari juga diperhatikan, mulai dari sarapan hingga makan malam, sampai asupan vitaminnya.

"Saya sangat berterima kasih sekali karena semua keperluan kami selama di karantina sangat diperhatikan," kata Fico seperti dalam video tersebut, Jumat (14/2/2020).

Fico juga memaparkan menu sarapan yang dikonsumsinya, yakni sosis goreng, tempe goreng, serta daging sapi plus sayur yang dicampur dengan mi goreng.

 Masih Nol Kasus Virus Corona, Benarkah Indonesia Tak Mampu Mendeteksinya?

"Setiap hari menu sarapan mantap-mantap, belum lagi menu makan siang dan makan malamnya, lebih mantap lagi," ceritanya.

Fico juga nengaku semua menunya enak dan pas di lidahnya, bahkan dia selalu ingin menambah makanan, baik sarapan maupun saat makan malam.

 POPULER WHO & Ahli Harvard Bingung Corona Tak Jangkiti Indonesia, Cemaskan Jika Ini yang Terjadi

Seperti tidur di hotel bintang lima

Senada juga diungkapkan Elfi, WNI lainnya yang juga mengaku sangat cocok dengan menu yang diberikan, mulai dari sarapan hingga makan malam.

Elfi bahkan mengaku tidak pernah mendapatkan seperti ini, meski berada di lokasi karantina dan tidur di hanggar, tetapi terasa berada di hotel bintang lima.

"Sangat sangat luar biasa, terima kasih masyarakat Natuna, terima kasih tim Kemenkes dan TNI, dan terima kasih juga kepada Pemerintah Indonesia," ungkapnya.

 Cara Pemakaman Korban Tewas Virus Corona Agar Tak Menulari, Keluarga Tak Boleh Lihat Terakhir Kali

"Yang pasti setiap hari menu makannya empat sehat lima sempurna," serunya seraya tersenyum.

Dalam video tersebut, Fico dan Elfi juga mengatakan bahwa Natuna memiliki makanan khas, yaitu cumi segar yang selalu mereka dapatkan dalam menu makan siang dan makan malam.

 Pemerintah Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia, Siagakan KRI di Perbatasan RI dengan Singapura

Dijemput banyak pejabat

Sebelumnya, skema pemulangan sudah diputuskan bahwa observasi WNI dari Wuhan yang saat ini tinggal di Natuna berakhir pada Sabtu (15/2/2020) pukul 12.00 WIB.

Artinya, hari Sabtu pagi adalah pengecekan kesehatan terakhir, setelah itu menyiapkan mereka untuk diterbangkan ke Jakarta.

Bahkan rencananya, Menkes, Menko PMK, Kepala BNPB, dan beberapa pejabat lain akan ikut menjemput ke Kabupaten Natuna.

 Pemerintah Cegah Virus Corona Masuk ke Indonesia, Siagakan KRI di Perbatasan RI dengan Singapura

Sebelum warga yang diobservasi diberangkatkan ke Jakarta, tentunya terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Baru setelah pukul 12.00 WIB atau setelah makan siang, mereka bisa diberangkatkan menuju ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Direncanakan, akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta. Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan pemerintah daerah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved