Sentil Risma, Rocky Gerung Tegas: Pimpinan Publik Harus Tahan Dicerca oleh Publik
Sentil Risma, Rocky Gerung sebut sebagai tokoh publik harus tahan dengan penghinaan atau perundungan yang dilontarkan publik kepadanya.
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Politik, Rocky Gerung turut menyoroti langkah Walikota Surabaya, Tri Rismaharini yang sempat melaporkan warganet yang telah menghinanya ke polisi.
Menurut Rocky Gerung, sebagai tokoh publik harus tahan dengan penghinaan atau perundungan yang dilontarkan publik kepadanya.
Mengingat itu merupakan resiko yang memang sewajarnya harus dihadapi oleh seorang tokoh publik seperti risma.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam kanal YouTube pribadinya Rocky Gerung Official yang videonya diunggah pada Senin (10/2/2020).
"Di dalam teori komunikasi publik ada semacam sepekatan bahwa public figure memang ditakdirkan untuk dikritik oleh rakyat," ujarnya.
Rocky menuturkan meskipun menjunjung norma ketimuran, namun perlu diingat Indonesia merupakan negara demokrasi.

Sehingga berlaku prinsip bahwa tokoh publik harus tahan dengan kritik sekaligus hinaan yang dilontarkan oleh masyarakat.
"Jadi kultur kita sebetulnya di dalam pergaulan antar manusia, oke Timur," kata Rocky.
"Tetapi dalam hubungan publik, tidak bisa timur, aturannya ada kulturnya ada," imbuhnya.
"Dimana didalam demokrasi berlaku prinsip bahwa pimpinan publik pasti harus tahan dicerca oleh publik," tegasnya.
Lebih lanjut, Rocky pun mengungkapkan terkait modal yang perlu dimiliki oleh tokoh publik dalam menghadapi kritik tersebut.
"Modalnya kuping tebal, batin cukup lebar, dan otak bening untuk membedakan anatara sindiran, hinaan, mana yang sekedar satire," jealsnya.
"Dan mesti diingat bahwa menghina presiden pun sekarang bolehkan, dalam arti kebijakannya, bukan menghina personalnya," imbuhnya.
Baca: Ditanya Keinginan Bertemu Risma, Zikria Dzatil Menangis Akui Malu : Baru Tahu Sosok Bu Risma di Sini
"Karena deliknya sudah dicabut oleh Mahkamah Konstitusi" ujarnya.
Sehingga Rocky menilai presiden saja boleh dikritik apalagi walikota.