Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Peneliti Harvard Ragukan Indonesia Soal Deteksi Virus Corona, Terawan: Suruh Ke Sini, Lihat Sendiri

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjawab keraguan Tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health soal virus corona

Tribunnews.com/ Reza Deni
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2020) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjawab Tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health yang meragukan kemampuan Indonesia dalam mendeteksi virus corona.

Terawan menantang Tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health untuk datang dan mengecek langsung alat dan kesiapan Indonesia dalam mendeteksi virus 2019-Ncov itu.

"Ya Harvard suruh ke sini lah saya buka pintunya untuk melihat, jadi kita tidak ada yang ditutupi. Bahkan dari Amerika saya bilang lihat sendiri, dan itu alat yang dipakai alat dari anda sendiri," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).

Menurutnya, di era keterbukaan seperti saat ini sulit untuk menutup-tutupi suatu hal kepada publik.

Temasuk informasi penyebaran virus corona.

Baca: Fakta Unik Gunung Rushmore, Monumen Nasional Amerika yang Punya Ruang Rahasia

"Perkara Indonesia tidak ada, itu berkat Yang Maha Kuasa. Menurut saya doa kita semua. kita enggak mengharapkan untuk ada. Dan kita terus berdoa mudah-mudahan jangan ada mampir ke Indonesia," jelasnya.

Terawan juga memastikan, Indonesia terus mengikuti perkembangan dan menjalankan SOP WHO soal pencegahan dan pendeteksian virus corona.

Maka dari itu, ia menilai, keraguan Tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health terkait antisipsi Indonesia terhadap virus corona sangat mengada-ada.

"Ya menurut saya kecurigaan itu mengada-ngada," imbuhnya.

Sebelumnya, Tim peneliti dari Harvard TH Chan School of Public Health di Amerika Serikat memprediksi virus corona sebenarnya sudah masuk ke Indonesia.

Baca: Politikus Demokrat: Pimpinan DPR Jangan Berpolitik, Jalankan Aturan Proses Usulan Pansus Jiwasraya

Hal ini disampaikan melalui layanan arsip pra-publikasi ilmiah online medRxiv.

Para peneliti juga berspekulasi terkait jumlah kasus di Thailand yang diperkirakan lebih dari 25 kasus.

Spekulasi ini muncul dikarenakan Indonesia dan Thailand merupakan negara yang dekat dengan Wuhan, China.

Mengingat virus corona atau novel coronavirus penyebaranya tidak terdeteksi.

Hal ini pula yang membuat para peneliti merasa khawatir.

"Indonesia melaporkan nol kasus, tapi mungkin sebenarnya sudah ada beberapa kasus yang tak terdeteksi," ujar ahli epidemiologi Marc Lipsitch dari Harvard TH Chan School of Public Health.

"Sementara Thailand melaporkan 25 kasus, saya pikir sebenarnya lebih banyak dari itu," imbuhnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved