Jumat, 3 Oktober 2025

Pemulangan WNI Eks ISIS

Ibu Korban Bom Samarinda Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS: Kalau Mereka ke Sini Agak Menyakitkan

Ibu dari korban serangan bom di Gereja Samarinda tegas menolak atas wacana pemulangan WNI eks ISIS.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Youtube Kompas TV
Novita, ibu korban dari serangan bom di Samarinda tegas untuk menolak pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Isu wacana pemulangan WNI eks ISIS semakin marak diperbincangkan.

Ada yang mendukung, banyak pula yang menolaknya.

Sejumlah korban serangan terorisme pun angkat bicara.

Satu di antaranya adalah, seorang Ibu bernama Novita.

Novita adalah korban dari serangan bom di Gereja Oikuemene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Aparat gabungan dari Polri dan TNI melakukan penjagaan di lokasi terjadinya ledakan bom Gereja Oikuemene, Samarinda, Senin (14/11/2016). Rencananya hari ini tim dari Pulabfor dari Polda Jatim akan melakukan olah TKP. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Aparat gabungan dari Polri dan TNI melakukan penjagaan di lokasi terjadinya ledakan bom Gereja Oikuemene, Samarinda, Senin (14/11/2016). Rencananya hari ini tim dari Pulabfor dari Polda Jatim akan melakukan olah TKP.  (TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA)

Meski peristiwa tersebut terjadi empat tahun silam, tapi bekas kepedihannya masih terasa.

Serangan bom tersebut membuat empat korban yang semuanya adalah anak-anak terluka.

Bahkan satu di antara keempat korban tersebut meninggal dunia karena luka bakar yang cukup parah.

Suasana duka keluarga korban ledakan Gereja Oikumene saat berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, Samarinda, Senin (14/11/2016). Korban atas nama Intan Olivia (2) meninggal dunia sekitar pukul 03.45 wita setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Suasana duka keluarga korban ledakan Gereja Oikumene saat berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, Samarinda, Senin (14/11/2016). Korban atas nama Intan Olivia (2) meninggal dunia sekitar pukul 03.45 wita setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.  (TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA)

Novita tegas menolak atas wacana pemulangan WNI eks ISIS tersebut.

Menurutnya ia mengaku akan merasa tersakiti jika mereka kembali.

Pasalnya, masih banyak bibit-bibit dari ISIS yang bersembunyi di Indonesia.

"Saya sudah mengalami, anak saya dan anak gereja kita juga Intan, Alvaro, Triniti dan Anita (sudah menjadi korban)."

"Kalau mereka kembali ke sini kayaknya agak menyakitkan."

"Karena di sini saja belum selesai, masih banyak bibit-bibit dari mereka," ujar Novita, melansir dari tayangan Youtube Channel Kompas TV, Minggu (9/1/2020).

Menurutnya perhatian pemerintah kepada para korban serangan bom seperti dirinya belum maksimal.

Pengunjukrasa yang tergabung dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Medan melakukan aksi damai pengecaman aksi teror yang terjadi di Samarinda, dengan menyalakan lilin dan tabur bunga di Bundaran Majestik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (15/11/2016). Dalam aksinya mereka mendoakan keluarga korban peristiwa tersebut agar diberi ketabahan dan menyerukan perdamaian dunia untuk terciptanya kebahagian umat manusia.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Pengunjukrasa yang tergabung dalam Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Medan melakukan aksi damai pengecaman aksi teror yang terjadi di Samarinda, dengan menyalakan lilin dan tabur bunga di Bundaran Majestik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (15/11/2016). (TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved