Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Warga Kanada Diduga Terjangkit Virus Corona setelah dari Indonesia, Begini Respons Kemenkes

Soal warga negara Kanada yang diduga terjangkit virus corona setelah dari Indonesia, Kemenkes sebut akan menunggu konfirmasi dari WHO

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
Apfia Tioconny Billy/Tribunnews.com
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono dan Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Widyawati saat ditemui di Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Kanada dilaporkan dirawat di Malaysia setelah diduga terinveksi virus corona.

Diberitakan Kompas.com dari Malay Mail, sebelum ke Malaysia, remaja tersebut datang dari Indonesia.

Menteri Kesehatan Datuk Seri Dzulkefly Ahmad menyatakan, remaja Kanada itu tiba-tiba pingsan di pusat kota Kuala Lumpur (KLCC) pada Rabu pagi (5/2/2020).

Diketahui saat ini ia tengah dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL).

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anung Sugihantono mengaku belum mendapat konfirmasi terkait peistiwa itu.

Ia mengatakan saat ini tengah menunggu konfirmasi dari World Health Organization (WHO).

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr. Anung Sugihantono M.Kes di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Dr. Anung Sugihantono M.Kes di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019). (Tribunnews.com/ Apfia Tioconny Billy)

"Ya saya nunggu konfirmasi dari WHO atau IHR National Focal Point negara tersebut," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Senada dengan Anung, Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto juga belum mendapat informasi tersesbut.

Yurianto menyebut pihaknya dan imigrasi akan melacak terkait kebenaran kunjungan WN kanada ke Indonesia.

Mengingat telah banyak informasi seperti ini muncul namun tidak terbukti kebenarannya.

"Beberapa kejadian tidak terbukti kebenarannya, karena data di imigrasi tidak didapatkan," jelasnya yang dikutip dari Kompas.com.

Namun kalau nantinya informasi itu benar maka Kemenkes akan mengecek riwayat kunjungan remaja tersebut selama di Indonesia.

Di sisi lain, Yurianto tetap menegaskan akan mencari kebenarannya terlebih dahulu.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto saat memberikan pemaparan dalam konferensi pers terkait cuaca panas yang melanda Indonesia.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Achmad Yurianto saat memberikan pemaparan dalam konferensi pers terkait cuaca panas yang melanda Indonesia. (Warta Kota/Rizki Amana)

Diberitakan sebelumnya, seorang remaja perempuan 17 tahun asal Kanada yang datang dari Indonesia dilaporkan dirawat di Malaysia setelah diduga terinfeksi virus corona.

Warga Kanada ini sampai di Malaysia dari Indonesia pada Selasa (4/2/2020).

Namun diketahui sebelumnya ia sempat tinggal di Shanghai China selama 15 tahun.

Dzulkefly mengatakan, tim medis bekerja sesuai prosedur terhadap si gadis dan keluarganya untuk memastikan tidak ada novel coronavirus di tubuh mereka.

Dalam konferensi pers, Dzulkefly mengatakan bahwa pihaknya sudah mencari tahu siapa saja yang bersama keluarga itu, dan mengirim tim ahli.

"Pikiran pertama kami adalah nCov. Namun dari penjelasan mereka, bisa jadi penyakit lain seperti jantung. Yang jelas, fokus kami adalah memastikan segera teratasi," paparnya.

"Karena itu kami mengirim tim dengan pakaian pelindung lengkap. Kami tidak ingin mengambil risiko. Lebih baik selamat dari pada menyesal," tegasnya.

Tim hazmat dari HKL mendapat pemberitahuan dari pusat medis di Menara Kembar Petronas, di mana si remaja sempat menunjukkan gejala virus corona sebelum pingsan.

Update Virus Corona 

ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona.
ILUSTRASI - Sejumlah ahli memberikan penjelasan terkait apakah dikarantinya Wuhan bisa memperlambat wabah Virus Corona. (Xinhua/Chen Jing)

Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.

Dikutip dari thewuhanvirus.com, hingga Kamis (6/2/2020) pukul 10.30  WIB, virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 565 orang.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 492 orang pada Rabu (6/2/2020).

Sementara itu, virus corona juga menyebabkan 28.276orang terinfeksi.

Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya 24.550 orang terinfeksi.

Namun, ada 1.153 orang dinyatakan sembuh dari virus corona.

Jumlah pasien sembuh dari virus corona juga mengalami peningkatan dari sebelumnya 852 orang pada Rabu kemarin.

Sejak pertama kali diumumkan pada 31 Desember 2019, virus ini telah menyebar hingga ke 28 negara.

Ke 28 negara tersebut, yakni China, Jepang, Thailand, Singapura, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, Taiwan.

Jerman, Amerika Serikat, Malaysia, Makau, Perancis, Vietnam, Kanada, Uni Emirat Arab, Italia, Rusia.

Inggris, Nepal, Kamboja, Spanyol, Piliphina, Finlandia, Swedia, India, Sri Lanka, dan Belgia.

Terbaru, negara Belgia mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya.

 (Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma, Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo/Sania Mashabi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved