Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

‎KBRI Belum Kantongi Identitas WNI yang Positif Terinfeksi Virus Corona di Singapura

KBRI Singapura telah mendapat konfirmasi lisan dari Kementerian Kesehatan Singapura soal WNI yang terinfeksi virus corona.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Ilustrasi: Tim medis mengevakuasi seorang penumpang kapal laut yang diduga terinfeksi virus novel CoronaVirus (nCoV) di Pelabuhan Bandar Deli Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (3/2/2020). Simulasi yang digelar Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Medan bekerjasama dengan Pelindo I tersebut bertujuan untuk kesiapsiagaan dalam menangani pasien suspect virus Corona di Pelabuhan. (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI) 

Masker menjadi barang yang paling dibutuhkan untuk menangkal virus corona.

Sejak pekan lalu, organisasi kesehatan dunia atau WHO telah menetapkan status wabah virus corona menjadi darurat kesehatan global.

Penyebaran virus corona juga terkonfirmasi di lebih dari 15 negara, dengan total kasus 159 orang positif.

Negara-negara tersebut adalah Amerika Serikat, Australia, Filipina, Finlandia, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kambodja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, dan Nepal.

Kemudian, Prancis, Russia, Singapura, Spayol, Sri Lanka, Swedia, Taiwan, Thailand, Vietnam, serta Uni Emirat Arab.

Indonesia kirim 33.000 masker ke Hong Kong dan Taiwan

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker RI) dan BPJS Ketenagakerjaan mengirimkan 33 ribu masker bagi Warga Negara Indonesia (WNI) di Hong Kong dan Taiwan.

Pengiriman ribuan masker tersebut dilakukan untuk melindungi WNI dari virus corona

"Kami bersama BPJS Ketenagakerjaan akan kirimkan masker sebanyak 700 box atau sekitar 33 ribu untuk WNI di Hong Kong dan Taiwan," ujar Menteri Ketenagakerjaan RI (Menaker) Ida Fauziyah, di kantor Kemnaker, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).

Baca: Viral Klaim di Kemasan Cairan Dettol Bisa Bunuh Virus Corona, Ini Penjelasan Ilmuwan

Ida melanjutkan, kebutuhan masker bagi WNI di Hong Kong dan Taiwan mendesak, lantaran pasokan masker di wilayah tersebut menipis.

Terlebih Hong Kong merupakan wilayah yang cukup dekat dengan wilayah Cina.

"Saya mendengar keluhan pekerja migran Indonesia di sana kekurangan masker. Masker mulai menghilang di pasaran dan di apotek-apotek di sana," kata dia.

Baca: Cerita Mahasiswa Tabalong di Jiangsu China, Warga Masih Bisa Beraktivitas Biasa

Sejauh ini, ada ribuan WNI yang bekerja di Hong Kong dan Taiwan.

Adapun rinciannya 38 orang Oekerja Migran Indonesia berada di Cina, 78.000 di Taiwan, dan 63.000 orang di Hong Kong.

Diketahui, penyebaran virus corona juga terkonfirmasi lebih dari 15 negara, dengan total kasus 159 orang positif.

Baca: Inilah Narasi Hoaks Soal Virus Corona yang Membuat Perempuan di Balikpapan Terancam Hukuman 10 Tahun

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved